Suara.com - Setelah jarak pandang dinyatakan aman, dua pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT397 dan JT197 dengan tujuan Medan dan Jakarta, akhirnya kembali take off meninggalkan Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang, Aceh Besar.
JT397 yang dinyatakan return to based pagi tadi, kembali terbang sekitar pukul 11.00 Wib. Sedangkan Lion Air JT197 yang semula dijadwalkan lepas landas pada pukul 10.00 Wib, baru berangkat pada pukul 13.00 Wib.
"Setelah tiga jam delay akhirnya penerbangan baru bisa dilakukan," kata Radzie, salah seorang wartawan yang menjadi penumpang pesawat Lion Air JT197, Jumat (4/9/2015).
Selain Lion Air, jadwal penerbangan yang terganggu juga menimpa pesawat Garuda Indonesia dengan tujuan Sabang. Pesawat berjenis ATR ini dikabarkan tidak bisa mendarat di Bandara Maimun Saleh, Sabang, lantaran jarak pandang yang terbatas.
Hingga pukul 10.00 Wib, jarak pandang akibat kabut asap yang menimpa wilayah itu berkisar dua kilometer.
"Informasi yang kita terima pesawat garuda juga tidak bisa mendarat di Sabang karena gangguan kabut asap," kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Blang Bintang, Aceh Besar, Provinsi Aceh, Zakaria.
Seperti diketahui, sejak kemarin kabut asap yang diperkirakan berasal dari Jambi dan Riau, menyelimuti hampir seluruh provinsi yang ada di Sumatera. Di Aceh, kabut asap semakin tebal lantaran adanya lima titik api yang tersebar di Nagan Raya, Meulaboh, dan Pidie.
Peningkatan intensitas asap begitu terlihat saat pagi tadi. Dari data yang dikeluarkan BMKG, sekitar pukul 10.00 Wib, jarak pandang di empat wilayah seperti Banda Aceh, Sabang, Meulaboh, dan Lhokseumawe sempat mengalami peningkatan dibanding kemarin.
"Tapi karena sudah hujan dan titik api yang ada sudah hilang, siang ini kabut asap terpantau menurun," ujar Zakaria.
Sampai pukul 14.00 WIB, visibility untuk wilayah Banda Aceh berubah menjadi enam kilometer dari tiga kilometer. Di Sabang, dari dua kilometer jarak pandang berubah menjadi tiga kilometer.
Sedangkan wilayah Nagan Raya - Meulaboh dari 6 kilometer menjadi 8 kilometer.
"Lhokseumawe sudah jauh lebih baik hari ini. Jarak pandang di sana hingga pukul 14.00 wib berkisar tiga kilometer. Sudah terjadi penurunan kabut setelah dilanda hujan," ujar Zakaria. [Alfiansyah Ocxie]
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram