Suara.com - Kabut asap yang kembali menyelimuti wilayah Kota Tanjungbalai, Sumatera Utara mengganggu aktivitas nelayan. Nelayan di sana tidak bisa melaut.
Ratusan nelayan tradisionil di sana terpaksa menunda aktivitas melaut. Sebab ketebalan kabut asap membuat jarak pandang di peraian sangat terbatas.
"Pandangan sangat terbatas dan kalau dipaksakan melaut rasanya asap membuat dada terasa sesak dan mata perih," ujar seorang nelayan Adi Sastra, Sabtu (12/9/2015).
Asap di sana akibat pembakaran lahan di Palembang dan Jambi. Banyak dari warga di pesisir Sumatera Utara terkena ISPA. Terutama anak-anak.
"Untuk mencegah kemungkinan terburuk dikalangan masyarakat yang sudah kena ISPA. Pemerintah hendaknya memberikan masker kepada warga," katanya.
Sementara itu, Rahman seorang nelayan tradisionil mengaku sudah dua hari tidak melaut. Padahal, pascahujan lebat yang terjadi hampir 10 jam pada Sabtu pekan lalu, kabut asap sempat hilang dan nelayan sudah melaut.
Hanya saja sejak kabut asap kembali menyelimuti perairan Selat Malaka membuat nelayan tidak berani melaut karena jarak pandang sangat terbatas dan khawatir mengalami kecelakaan di laut.
"Kami (nelayan) berharap asap tersebut cepat hilang, sehingga kami bisa kembali menjalankan aktivitas untuk menghidupi keluarga, anak dan istri dirumah," katanya. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
Terkini
-
Tragedi Freeport: 2 Pekerja Ditemukan Tewas, 5 Hilang di Tambang Maut Grasberg
-
Hitung-hitungan Jelang Muktamar X PPP: Mardiono Disebut Masih Kuat dari Agus Suparmanto
-
Jokowi Beri Arahan 'Prabowo-Gibran 2 Periode', Relawan Prabowo: Tergantung Masyarakat Memilih
-
DPR Desak Penghentian Sementara PSN Kebun Tebu Merauke: Hak Adat Tak Boleh Dikorbankan
-
Usai Pecat Anggota DPRD Gorontalo, PDIP Beri Pesan: Jangan Cederai Hati Rakyat!
-
Mahasiswa Green Leadership Academy Tanam Semangat Baru di Tabung Harmoni Hijau
-
Profil Alvin Akawijaya Putra, Bupati Buton Kontroversial yang Hilang Sebulan saat Dicari Mahasiswa
-
Mendagri Tito Sebut Bakal Ada 806 SPPG Baru: Lahannya Sudah Siap
-
'Warga Peduli Warga', 98 Resolution Network Bagikan Seribu Sembako untuk Ojol Jakarta
-
Perlindungan Pekerja: Menaker Ingatkan Pengemudi ODOL Pentingnya BPJS Ketenagakerjaan