Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Padjajaran, Romli Atmasasmita, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (11/2). (Antara)
Dalam rangka penyusunan rencana strategis Komisi Pemberantasan Korupsi tahun 2015-2019, KPK berencana mengundang pakar hukum pidana Romli Artasasmita. Romli diundang karena selama ini sering mengkritisi kinerja lembaga antirasuah.
"Kita juga akan mengundang dari sisi hukum juga mungkin kita berencana mengundang Prof. Romli Artasasmita untuk memberi masukan. Dia ini kan kritis terhadap KPK sehingga harapan masukan dari Prof. Romli bisa ikut memperbaiki KPK," kata pimpinan Johan Budi di gedung KPK, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Rabu (16/9/2015)
Selain Romli, KPK juga akan mengundang anggota Komisi Hukum DPR (III) untuk dimintai masukan.
"Kemudian kami berencana mengundang anggota DPR juga memberi masukan terkait renstra, terutama Komisi III yang selama ini mitra atau pengawas kerja di KPK," kata Johan.
Sebelumnya, KPK telah mengundang para ahli untuk membantu menyusun renstra, di antaranya mantan pimpinan KPK Amin Sunaryadi dan mantan Kapolri Jenderal (purn) Sutanto.
Renstra yang sedang disusun KPK, kata Johan, berkaitan dengan banyak hal.
"Ada yang berkaitan dengan national interest, penindakan dan pencegahan ini kita sinergikan mengarah pada national interest. Ada tiga poin kalau nggak salah, natural resources, pendapatan atau penerimaan negara, dan yang berkaitan dengan infrastruktur yang berkaitan dengan kebutuhan masyarakat seperti swasembada pangan, kesehatan, dan sebagainya," kata Johan.
"Kita juga akan mengundang dari sisi hukum juga mungkin kita berencana mengundang Prof. Romli Artasasmita untuk memberi masukan. Dia ini kan kritis terhadap KPK sehingga harapan masukan dari Prof. Romli bisa ikut memperbaiki KPK," kata pimpinan Johan Budi di gedung KPK, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Rabu (16/9/2015)
Selain Romli, KPK juga akan mengundang anggota Komisi Hukum DPR (III) untuk dimintai masukan.
"Kemudian kami berencana mengundang anggota DPR juga memberi masukan terkait renstra, terutama Komisi III yang selama ini mitra atau pengawas kerja di KPK," kata Johan.
Sebelumnya, KPK telah mengundang para ahli untuk membantu menyusun renstra, di antaranya mantan pimpinan KPK Amin Sunaryadi dan mantan Kapolri Jenderal (purn) Sutanto.
Renstra yang sedang disusun KPK, kata Johan, berkaitan dengan banyak hal.
"Ada yang berkaitan dengan national interest, penindakan dan pencegahan ini kita sinergikan mengarah pada national interest. Ada tiga poin kalau nggak salah, natural resources, pendapatan atau penerimaan negara, dan yang berkaitan dengan infrastruktur yang berkaitan dengan kebutuhan masyarakat seperti swasembada pangan, kesehatan, dan sebagainya," kata Johan.
Tag
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
Terkini
-
Laka Maut Bus PO Cahaya Trans Tewaskan 16 Orang, Komisi V Minta Investigasi: Apa Ada Kelalaian?
-
Soal Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih, Sosiolog Dr. Okky: Presiden Seolah Bersembunyi
-
PKB Sambut Wacana Pilkada Dipilih DPRD, Sebut Itu Usulan Lama Cak Imin
-
Perumahan Tangguh Iklim, Kebutuhan Mendesak di Tengah Krisis Bencana Indonesia
-
Beli Cabai dari Petani Aceh, Rano Karno Pastikan Ketersediaan Pangan Jakarta Aman hingga Januari
-
OTT Jaksa Oleh KPK, Komjak Dorong Pembenahan Sistem Pembinaan
-
Pramono Larang Pesta Kembang Api Tahun Baru di Jakarta, 'Anak Kampung' Masih Diberi Kelonggaran
-
Insight Seedbacklink Summit 2026: Marketing Harus Data-Driven, Efisien, dan Kontekstual
-
WALHI Desak Pencabutan Izin Korporasi Pemicu Bencana Ekologis di Lanskap Batang Toru
-
Pilih Fokus Kawal Pemerintahan Prabowo, PKS Belum Tentukan Sikap Soal Pilkada via DPRD