Suara.com - Seorang pencopet ditangkap massa usai melakukan aksinya. Dia pun sempat menjadi bulan-bulanan sebelum diserahkan ke Pospol Bunderan Hotel Indonesia, Minggu (27/9/2015).
Tersangka, Dedy Junaidi (35) yang melakukan aksi copet dengan menggunakan silet untuk merobek tas dan menguras isi tas korban. Dia melakukan aksi tersebut di dekat jembatan penyebrangan orang, Sarinah, Jakarta.
Saat ditangkap, Dedy mengaku mencopet untuk keperluan sehari-hari. Saat digeledah polisi, di dompet Dedy ditemukan daun yang sudah lapuk. Katanya, itu untuk kesaktiannya dan kebal dipukul kalau aksi copetnya gagal.
"Di dompet tersangka ditemukan ada daun kuburan dan uang Rp50 ribu," Petugas patroli Brigadir Agus Dwi yang menangkap Dedy.
Dedy juga membawa pakaian salin. Tujuannya, untuk mengaburkan diri bila aksinya ini ketahuan. Sayangnya, dia rupanya luput mengganti pakaian dan terkanjur ketahuan.
Dedy ditangkap usai mencopet seorang WNA dari India. Sang korban, saat Dedy ditangkap, tengah memberikan keterangan di Polsek Menteng.
"Kasus ini ditangani Polsek Menteng," sambung Dwi.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu
-
Misi Penyelamatan Pekerja Tambang Freeport Berlanjut, Ini Kabar Terbarunya
-
Buntut Aksi Pemukulan Siswa ke Guru, Dikeluarkan Sekolah dan Ayah yang Polisi Terancam Sanksi
-
Perkuat Pertahanan Laut Indonesia, PLN dan TNI AL Jalin Kolaborasi
-
Korban Pemerkosaan Massal '98 Gugat Fadli Zon: Trauma dan Ketakutan di Balik Penyangkalan Sejarah