Suara.com - Tersangka pelaku pembunuhan Ali Akbar Rafsanjani alias Ali Tomcat (21) ternyata lihai menutupi aksinya terkait kasus pembunuhan petugas parkir mal Senayan City, Asep Suryadi (23).
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya Kombes Krishna mengungkapkan, pelaku sempat menghilangkan jejaknya dengan mencuci celana, helm dan jaket dari sisa-sisa darah korban. Namun, tindakan jahatnya itu akhirnya terbongkar polisi berkat alat pendeteksi DNA.
"Sepatu dan jejak kaki darah. Helm, kemudian kita swap dengan DNA fakta-fakta darah yang berada di celana, dan sepatu meski sudah dicuci itu. Kita punya alat yang biar dicuci seribu kali darah korban kita tetap bisa tahu," kata Krishna di Polda Metro Jaya, Senin (28/9/2015).
Dikatakan Krisha, tersangka juga berpura-pura kaget sangat polisi mendatangi rumahnya di Sawangan, Depok, Jawa Barat. Tersangka, kata Krishna malah mempertanyakan soal penangkapan tersebut.
"Malah waktu mau ditangkap pelaku balik tanya ‘ada apa ini pakai nangkap-nangkap segala’," katanya.
Atas perbuatanya itu, tersangka dikenakan pasal 365 Juncto 340 dengan ancaman hukuman di atas 15 tahun penjara.
Sebelum Asep ditemukan bersimbah darah sekitar jam 05.00 WIB, Rabu (23/9/2015) lalu. Korban ditemukan dengan adanya luka di bagian punggung, kepala bagian belakang dan depan.
Ali Tomcat sendiri dibekuk di rumahnya di Sawangan, Depok, Jawa Barat, pada Minggu (27/9/2015).
Tersangka diketahui pernah bekerja sebagai petugas parkir tersebut sejak 2013 sehingga mengetahui pos parkir yang menyimpan banyak uang. Ali juga berhasil mebawa kabur uang Rp2,3 juta setelah diduga membunuh korban.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Peneliti BRIN Ungkap Demokrasi Sejati Adalah Saat Suara Rakyat Didengar, Bukan Hanya Dipilih
-
Irine Gayatri BRIN Bedah 'Pasang Surut' Gerakan Rakyat
-
Skandal Rp 285 Triliun: Anak Riza Chalid Diduga Kantongi Rp3,07 T dari Korupsi Minyak
-
Jurnalis Myanmar Dorong Pembentukan Dewan Pers ASEAN, Perkuat Solidaritas Kebebasan Pers
-
Kabinet Prabowo Copy Paste Era Bung Karno, Ikrar Nusa Bhakti: Pemborosan di Tengah Ekonomi Sulit
-
Seleksi Pejabat BPJS Tak Sekadar Rotasi Jabatan, Pansel Cari Pemimpin yang Bisa Reformasi JKN
-
Ikon Baru Jakarta! 'Jembatan Donat' Dukuh Atas Dibangun Tanpa Duit APBD, Kapan Jadinya?
-
Proyek Galian Bikin Koridor 13 'Lumpuh', Transjakarta Kerahkan Puluhan Bus Tambahan
-
Larang Perdagangan Daging Anjing dan Kucing, Gubernur Pramono Siapkan Pergub dalam Sebulan
-
BNI Dukung BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Layanan Jaminan Sosial lewat BNIdirect Cash