Suara.com - Wakil Ketua Komisi II DPR Riza Patria menilai putusan Mahkamah Konstitusi untuk mengakomodasi pasangan calon tunggal dalam pilkada serentak Desember 2015, kontroversial.
"Ini kontroversial sekali," kata Riza, Rabu (30/9/2015).
Menurut Riza putusan tersebut akan mengakibatkan pemborosan anggaran penyelenggaraan pilkada. Sebab, katanya, satu pasangan calon akan mengandalkan persetujuan mayoritas suara rakyat. Jika tidak disetujui, pilkada akan ditunda.
"Ini pemborosan," kata dia.
Kemudian, katanya, putusan MK membuat norma baru dalam masyarakat. Sebab, rakyat belum terbiasa dengan model pemilihan seperti ini.
"Masyarakat belum biasa dengan ini. Ini lama-lama masyarakat maunya referendum dan memicu perpecahan NKRI, saya bicara jauh ke depan," ujarnya.
Selain itu, anggota Fraksi Gerindra menganggap putusan MK kurang bijaksana karena akan memicu pasangan calon untuk memborong dukungan dari partai yang ada di daerah.
"Bisa saja kan nantinya ini diakali, semua partai diborong, dan membuat masyarakat akan setuju," ujar dia.
Atas putusan MK, Riza mengatakan DPR akan mencari regulasi yang tepat untuk melaksanakan pilkada di kemudian hari. Menurutnya, yang paling bisa digunakan adalah memakai bumbung kosong.
"Pengaturan untuk Pilkada 2017 kita akan cari regulasi untuk calon tunggal. Kalau tunggal harus lawan bumbung kosong begitu, misalnya," kata Riza.
Berita Terkait
-
Akomodir Calon Tunggal, KPU Butuh Seminggu Ubah Aturan
-
KPU Minta DPR Masukkan Putusan MK dalam Perubahan Undang-Undang
-
Ketua MPR Tolak Kata Referendum di Putusan MK Soal Calon Tunggal
-
KPU Verifikasi Ulang Berkas Calon Tunggal di Tiga Kabupaten
-
Pasangan Calon Tunggal Bisa Ikuti Pilkada, Ini Tanggapan Mendagri
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
Kata Media Prancis Soal Debut Calvin Verdonk: Agresivitas Berbuah Kartu
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
Terkini
-
Klaim Turunkan Kemacetan Jalan TB Simatupang, Pramono Pastikan GT Fatmawati 2 Gratis hingga Oktober
-
Mendagri Ajak KAHMI Jadi Motor Perubahan Menuju Indonesia Emas 2045
-
Fakta-fakta Yuda Prawira yang Ditemukan Tinggal Kerangka di Pohon Aren
-
Presiden Trump Patok Rp1,6 Miliar untuk Biaya Visa Pekerja Khusus, Ini Alasannya
-
Sebulan 3 Kali Kecelakaan, Pramono Bakal Evaluasi Transjakarta
-
Ratusan Siswa Keracunan MBG di Banggai Kepulauan, 34 Masih dalam Perawatan
-
Gubernur Bobby Nasution Harap Bisa Bangun Sport Tourism di Sumut Lewat Balap
-
Tim Penyelamat Freeport Temukan Dua Korban Longsor, Pencarian 5 Pekerja Masih Berlanjut
-
Momen Prabowo Subianto Disambut Hangat Diaspora di New York, Siap Sampaikan Pidato Penting di PBB!
-
Agus Suparmanto Dinilai Bisa Jadi Kunci Perubahan PPP, Dukungan Keluarga Mbah Moen Jadi Modal