Suara.com - Ketua DPR Setya Novanto, Wakil Ketua DPR Fadli Zon dan Fahri Hamzah mengklarifikasi kunjungan mereka ke Arab Saudi. Kunjungan itu atas undangan Raja Arab Saudi.
Sebelumnya kunjungan mereka ke Arab Saudi dianggap sebagai gratifikasi karena bertepatan dengan musim haji. Mereka membantah.
"Ini bagian dari fungsi politik setiap pejabat negara. Karena kerjasama diplomatik saling mengundang dan mengunjungi. Jadi meskipun undangan, melekat juga tugas DPR sebagai pengawasan dan akhirnya Pak Ketua inisiaif mendatangi check point yang dikeluhkan," kata Fahri di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (30/9/2015).
Ada keluhan di pemondokan di Arafah. Sementara Fadli Zon bercerita pemondokan untuk Jemaah Indonesia dianggap kurang layak. Apalagi, dengan kondisi cuaca di Arab Saudi yang suhu udaranya mencapai 41 derajat.
"Memang ada kemajuan (di Arafah) tapi banyak yang bisa ditingkatkan lagi. Misalnya tenda banyak yang robek, karpet juga banyak yang kusam dan robek. Kemudian pengairan dan toilet. Kita lihat selintas itu yang terjadi. Juga tidak ada air cooler. Sehingga seperti dijemur. Karena itu secara fisik banyak yang kelelahan," cerita Fadli.
Setya Novanto juga menceritakan pengalamannya saat menerobos ketatnya penjagaan kerajaan. Sebab, rombongan tamu negara ini tidak asal diberi izin untuk keluar sembarangan. Padahal, Setya cs ingin mengetahui adanya kabar tragedi Mina yang memakan banyak korban jemaah haji asal Indonesia.
Agar diizinkan keluar dari kerajaan, Setya cs berdalih hendak mencari makan di luar. Setelah akhirnya diizinkan oleh protokoler Istana Arab Saudi, rombongan tidak diberi fasilitas kendaraan dan harus berjalan sejauh 7 km untuk mencari korban dari Indonesia di Mina.
"Kita jalan kaki, bagaimana menerobos ke tempat kejadian, itu makan waktu panjang," klaim Setya.
Di luar istana, rombongan menemui kondisi yang sudah ekstrim karena sudah banyak tentara Saudi yang berpatroli. Mereka kemudian berbohong berkali-kali agar bisa tetap di luar Istana.
"Maka kita jalan di sampingnya (mobil tentara), kita menerobos tempat itu susah," ungkap Setnov.
Setelah sampai di rumah sakit, lagi-lagi rombongan tertahan karena dilarang masuk oleh petugas Rumah Sakit Emergency Mina. Mereka pun akhirnya harus menyusup dengan berjalan di samping mobil tentara yang masuk ke RS.
"Kita harus bohong, bagaimanapun cari korban dan ada titik RS emergency Mina, awalnya ditolak tapi kita terus cari akal," ujar dia.
Di tempat ini, Setya menemukan beberapa jamaah dari Indonesia yang belum mendapat pertolongan. Termasuk dari petugas haji Indonesia. Kondisi itu diperparah ketika Kementerian Agama dan Daker tak bisa dihubungi.
"Kita berterimakasih ada mahasiswa yang pernah di sana, dan menolong kita," ujar dia.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Operasi Zebra 2025 di Sumut Dimulai Besok, Ini Daftar Pelanggaran yang Disasar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Mobil Keluarga Bekas Paling Dicari 2025, Murah dengan Performa Mumpuni
- 5 Mobil Sedan Bekas Pajak Murah dan Irit BBM untuk Mahasiswa
- 5 Rekomendasi Smartwatch Selain Apple yang Bisa QRIS MyBCA
Pilihan
-
Format dan Jadwal Babak Play Off Piala Dunia 2026: Adu Nasib Demi Tiket Tersisa
-
Aksi Jatuh Bareng: Rupiah dan Mata Uang Asia Kompak Terkoreksi
-
4 HP RAM 12 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik untuk Gamer dan Multitasker Berat
-
Perusahaan BUMN dan Badan Negara Lakukan Pemborosan Anggaran Berjamaah, Totalnya Rp43 T
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
Terkini
-
RKUHAP Resmi Disahkan DPR, Amnesty International: Penanda Mundurnya Perlindungan HAM
-
Ketika Banjir Lebih Menakutkan di 'Kampung Zombie' Cililitan
-
Menko Polkam dan Mendagri Pimpin Rakorendal BNPP, Wajah Perbatasan RI Siap Dirombak Total
-
Bukan Sekadar Wacana! Pemprov DKI Libatkan Publik Susun 'Peta Jalan' Lingkungan Hidup Hingga 2055
-
ICW: Baru Setahun, Prabowo-Gibran Bikin Reformasi 1998 Jadi Sia-sia
-
Ratusan Ribu Penerima Bansos Main Judol, Kemensos Loloskan 7.200 Orang dengan Syarat Ketat
-
Tamsil Linrung Soroti Daerah Berperan Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
-
Menkum Sebut KUHAP Baru Mementingkan Perlindungan HAM, Mulai Berlaku 2026
-
Cuma Naik Rp2 Ribuan per Hari, Buruh Tolak Upah Minimum 2026 Ala Menaker, Usul Formula Baru
-
Eks Sekretaris MA Nurhadi Didakwa Lakukan TPPU Rp307,5 Miliar dan USD 50 Ribu