Suara.com - Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan, peristiwa tertembaknya dua anggota Kepolisian Sektor Kesatuan Penjagaan dan Pengamanan Pelabuhan (KP3) Udara Sentani, Jayapura, Papua oleh anggota Korps Paskhas TNI AU karena kesalah pahaman. Kasus ini pun telah ditangani oleh komandan dua kesatuan setempat.
"Memang ada kesalahpahaman antar anggota dari Polsek di Bandara Sentani dengan anggota Paskhas TNI AU. Tadi pagi sudah dibicarakan dengan Pangdam dan Danlanud (Santani), kasus ini sudah bisa diselesaikan," kata Badrodin di Mabes Polri, Jumat (2/9/2015).
Badrodin memastikan masalah itu sudah diatasi. Bahkan, ia menjamin tidak akan ada serangan balik dari Polri terhadap anggota Paskhas terkait penembakan tersebut.
"Saya pikir tidak ada serangan balik," tegasnya.
Menurut Badrodin, saat kejadian, anggota Polri tengah dinas dan mengenakan seragam. Namun, lantaran berjaga malam hari, dua anggota polisi yeng tertembak itu memakai jaket sehingga seragamnya tak terlalu kelihatan.
"Mereka berseragam, tapi karena mereka jaga malam jadi pakai jaket," ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara Marsekal Madya Dwi Badarmanto, mengatakan kedua anggota Polri yang tertembak oleh anggota Paskhas itu tidak ada unsur kesengajaan. Kejadian itu juga sudah bisa diatasi dengan baik.
"Benar, ada anggota polisi yang tertembak saat anggota Paskhas TNI AU sedang membubarkan massa yang membuat keributan di sekitar bandara. Tapi tidak ada unsur kesengajaan," Dwi Badarmanto saat dikonfirmasi.
Dwi menjelaskan, kejadian terjadi dini hari tadi, sekitar pukul 02.00 WIT. Kejadian itu bermula ketika sekelompok orang dalam kondisi mabuk di bawah pengaruh alkohol membuat keributan di dekat Bandara Sentani, kemudian anggota Paskhas berupaya melerai keributan dan membubarkan kerumunan.
Namun sekitar 20 menit setelah kondisi tenang, datang sekelompok massa yang lebih besar dengan membawa senjata tajam, seperti panah dan parang.
"Melihat situasi tak kondusif, anggota Paskhas sempat memberikan tembakan peringatan ke udara. Namun, massa justru melawan dan merusak fasilitas umum di sekitar tempat kejadian. Mungkin saat itu ada petugas polisi yang datang," tutur Dwi.
Kemudian setelah massa berhasil dibubarkan, anggota Paskhas menemukan dua orang yang tergeletak di tengah jalan. Setelah diperiksa, keduanya ternyata polisi anggota KP3. Keduanya mengalami luka tembak di bagian paha.
"Terkait penembakan itu, siapa anggota yang menembak sedang diselidiki. Intinya, ini tidak ada kesengajaan antara TNI AU maupun kepolisian," terangnya.
Kini kedua polisi yang tertembak itu sudah dirawat di rumah sakit. Sedangkan situasi dan kondisi di lokasi sudah kembali kondusif.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Mahfud MD Sebut Prabowo Marah di Rapat, Bilang Bintang Jenderal Tak Berguna Jika Tidak Bantu Rakyat
-
RUU PPRT 21 Tahun Mandek, Aktivis Sindir DPR: UU Lain Kilat, Nasib PRT Dianaktirikan
-
KSPI Desak RUU PPRT Disahkan: Pekerja yang Menopang Ekonomi Justru Paling Diabaikan
-
Cegat Truk di Tol Cikampek, Polda Metro Bongkar Penyelundupan Pakaian Bekas Impor Rp 4,2 Miliar
-
Detik-detik Mencekam Pesawat Oleng Lalu Jatuh di Karawang, Begini Kondisi Seluruh Awaknya
-
Inovasi Layanan PT Infomedia Nusantara Raih Penghargaan dari Frost & Sullivan
-
PAD Naik Drastis, Gubernur Pramono Pamer Surplus APBD DKI Tembus Rp14 Triliun
-
Pramono Sebut Pengangguran Jakarta Turun 6 Persen, Beberkan Sektor Penyelamat Ibu Kota
-
Selidiki Kasus BPKH, KPK Ungkap Fasilitas Jemaah Haji Tak Sesuai dengan Biayanya
-
Ada Terdakwa Perkara Tata Kelola Minyak Mentah Pertamina Tersandung Kasus Petral, Ada Riza Chalid?