Suara.com - Sebelum rapat paripurna DPR, Senin (5/10/2015), berjalan, anggota Komisi III dari Fraksi PDI Perjuangan Masinton Pasaribu memprotes hilangnya agenda pembentukan Pansus Pelindo II dari daftar acara.
Sebelum Masinton protes tadi, pimpinan rapat Fahri Hamzah yang membuka rapat menyatakan agenda hari ini yaitu Penyampaian Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester I Tahun 2015 dan Penyerahan Laporan Hasil Pemeriksaan BPK RI, Penetapan Susunan Keanggotaan Pansus RUU tentang Tabungan Perumahan Rakyat, dan Penetapan Susunan Keanggotaan Tim Diplomasi Parlemen.
"Saya khawatir hilangnya agenda pembentukan pansus ini kita diatur-atur, bahaya benar. Jika satu orang bermasalah, ikut mengatur-mengatur kita. Ini bahaya benar. Saya minta, karena ini adalah putusan rapat komisi III, agar pansus ini diagendakan di rapat paripurna," ujar Masinton.
Dia mengatakan pembentukan Pansus Pelindo II merupakan rekomendasi dari rapat Komisi III dengan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti.
Sejak kemarin, katanya, agenda tersebut masih terjadwal dalam undangan rapat paripurna. Namun, saat dibacakan Fahri, agenda tersebut tidak ada.
"Saya perlu tahu, kenapa agenda ini sebentar ada, sebentar hilang. Jangan sampai opini di masyarakat, bagaimana atur mengatur ini sampai ke DPR Juga. Karena kemarin kita mendengar seorang bintang tiga, yang menyelidiki Pelindo II, ini diatur-atur," kata Masinton.
Menanggapi protes Masinton, Fahri Hamzah meminta maaf karena terjadi kesalahan teknis. Rapat pun dilanjutkan dengan menambahkan satu agenda yaitu pembentukan Pansus Pelindo II.
"Ada kesalahan teknis penjadwalan, rupanya di halaman berikutnya, ini ada kesalahpahaman. Mohon maaf kekeliruan ini. Kita menambahkan satu agenda. Komisi III meminta ini menjadi agenda pertama, setelah pelantikan PAW, oleh karena itu, agenda pembacaan Pansus Pelindo ini setelah PAW. Setuju ya?" kata Fahri.
"Setuju," jawab anggota DPR.
Tag
Berita Terkait
-
Masinton Laporkan Lino dan Rini ke KPK, Fraksi PDIP "Back Up"
-
Dilaporkan RJ Lino ke Bareskrim, Kuasa Hukum Masinton: Bagus Dong
-
Advokat Masinton ke KPK Ingatkan Dugaan Gratifikasi Lino ke Rini
-
Pengacara Lino Anggap Masinton Pasaribu Tak Paham Gratifikasi
-
Pengacara R. J. Lino Sebut Serikat Pekerja JICT Berpaham Komunis
Terpopuler
- 6 HP 5G Paling Murah di Bawah Rp 4 Juta, Investasi Terbaik untuk Gaming dan Streaming
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 29 November: Ada Rivaldo, Ribuan Gems, dan Kartu 110-115
- Bercak Darah di Pohon Jadi Saksi Bisu, Ini Kronologi Aktor Gary Iskak Tewas dalam Kecelakaan Maut
- 5 Shio Paling Beruntung Hari Ini Minggu 30 November 2025, Banjir Hoki di Akhir Bulan!
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
Pilihan
-
Darurat Tengah Malam? Ini Daftar Rumah Sakit & Puskesmas 24 Jam di Palembang
-
604 Orang Meninggal Dunia dalam Bencana Sumatera: Update Terkini
-
Jeritan Ojol di Uji Coba Malioboro: Jalan Kaki Demi Sesuap Nasi, Motor Terancam Hilang
-
OJK Selidiki Dugaan Mirae Asset Sekuritas Lenyapkan Dana Nasabah Rp71 Miliar
-
Pasaman: Dari Kota Suci ke Zona Rawan Bencana, Apa Kita Sudah Diperingatkan Sejak Lama?
Terkini
-
Nestapa Istri Brigadir Nurhadi, Tuntut Ganti Rugi Rp771 Juta Atas Kematian Janggal Suaminya
-
Tiba di Arab Saudi, Penyidik KPK Bersiap Usut Dugaan 'Permainan' Kuota Haji di Tanah Suci
-
Kemensos Dirikan 28 Dapur Umum, Produksi 100 Ribu Nasi Bungkus Tiap Hari untuk Korban Banjir Sumatra
-
Korupsi Proyek Rel Kereta Api Medan Ancam Keselamatan, KPK: Bisa Sebabkan Kecelakaan Maut
-
Diangkut Helikopter, 4 Ton Bantuan Udara Diterjunkan ke 3 Kabupaten di Sumbar
-
Sudah Kirim Surat Panggilan, KPK akan Periksa Ridwan Kamil Pekan Ini
-
KPK Jebloskan ASN Kemenhub ke Penjara, Diduga Otak Pengaturan Proyek Kereta Api Medan
-
Awas Macet! Cek Pengalihan Arus Reuni Akbar 212 di Monas Besok, Ini Titik Rawan Kepadatan
-
Akses Terputus, Relawan PSI Tetap Tempuh Jalan Sulit Salurkan Bantuan untuk Warga Tapanuli Utara
-
Babak Baru Skandal Satelit Kemenhan, Laksda Leonardi Cs Segera Diadili