Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu, melaporkan kasus dugaan pemberian gratifikasi ke KPK. [suara.com/Oke Atmaja]
Pengacara anggota Fraksi PDI Perjuangan Masinton Pasaribu, Magapul Silalahi, mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi, Jumat (2/10/2015), untuk mendesak KPK menindaklanjuti laporan Masinton terkait dugaan gratifikasi berupa perabotan yang diterima Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno dari Direktur Utama PT. Pelindo II, R. J. Lino.
"Jadi kedatangan kami ke sini meminta dan mendesak KPK untuk menindaklanjuti kedatangan klien kami Pak Masinton Pasribu yang menyerahkan dokumen dugaan gratifkasi dari Dirut Pelindo ke Menteri BUMN," kata Magapul di gedung KPK, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan.
Magapul mengatakan ketika dulu Masinton melaporkan dugaan gratifikasi, KPK berjanji menindaklanjutinya. Bahkan, kata Magapul, KPK siap memverifikasi data yang dilaporkan Masinton sehingga dalam waktu dekat bisa diumumkan hasilnya.
"KPK sendiri berjanji akan menelusuri dokumen tersebut, termasuk memverifikasi datanya, dan kemungkinan dalam waktu dekat,mungkin minggu depan akan diumumkan, apakah ada dugaan-dugaan gratifikasi ini terjadi, itu kira-kira," katanya.
Ketika ditanya apakah ada data tambahan yang diberikan kepada KPK hari ini, Magapul mengatakan tidak ada.
"Untuk sementara belum, yang kemarin saja," kata Magapul.
Pada waktu melaporkan ke KPK, Masinton menyebutkan barang-barang mewah beserta harganya yang diduga diberikan Lino kepada Rini. Masinton mengatakan data tersebut didapatkannya dari laporan masyarakat pada 16 Maret 2015.
"Makanya kita serahkan ke KPK," kata dia.
"Jadi kedatangan kami ke sini meminta dan mendesak KPK untuk menindaklanjuti kedatangan klien kami Pak Masinton Pasribu yang menyerahkan dokumen dugaan gratifkasi dari Dirut Pelindo ke Menteri BUMN," kata Magapul di gedung KPK, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan.
Magapul mengatakan ketika dulu Masinton melaporkan dugaan gratifikasi, KPK berjanji menindaklanjutinya. Bahkan, kata Magapul, KPK siap memverifikasi data yang dilaporkan Masinton sehingga dalam waktu dekat bisa diumumkan hasilnya.
"KPK sendiri berjanji akan menelusuri dokumen tersebut, termasuk memverifikasi datanya, dan kemungkinan dalam waktu dekat,mungkin minggu depan akan diumumkan, apakah ada dugaan-dugaan gratifikasi ini terjadi, itu kira-kira," katanya.
Ketika ditanya apakah ada data tambahan yang diberikan kepada KPK hari ini, Magapul mengatakan tidak ada.
"Untuk sementara belum, yang kemarin saja," kata Magapul.
Pada waktu melaporkan ke KPK, Masinton menyebutkan barang-barang mewah beserta harganya yang diduga diberikan Lino kepada Rini. Masinton mengatakan data tersebut didapatkannya dari laporan masyarakat pada 16 Maret 2015.
"Makanya kita serahkan ke KPK," kata dia.
Komentar
Berita Terkait
-
KPK Tindaklanjuti Laporan Masinton Soal Lino dan Menteri Rini
-
Pengacara Lino Anggap Masinton Pasaribu Tak Paham Gratifikasi
-
Pengacara R. J. Lino Sebut Serikat Pekerja JICT Berpaham Komunis
-
Ini Bukti Masinton Pasaribu Dilaporkan R. J. Lino ke Bareskrim
-
Masinton Pasaribu Dilaporkan Balik R. J. Lino ke Bareskrim Polri
Terpopuler
- 6 HP 5G Paling Murah di Bawah Rp 4 Juta, Investasi Terbaik untuk Gaming dan Streaming
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 29 November: Ada Rivaldo, Ribuan Gems, dan Kartu 110-115
- Bercak Darah di Pohon Jadi Saksi Bisu, Ini Kronologi Aktor Gary Iskak Tewas dalam Kecelakaan Maut
- 5 Shio Paling Beruntung Hari Ini Minggu 30 November 2025, Banjir Hoki di Akhir Bulan!
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
Pilihan
-
Darurat Tengah Malam? Ini Daftar Rumah Sakit & Puskesmas 24 Jam di Palembang
-
604 Orang Meninggal Dunia dalam Bencana Sumatera: Update Terkini
-
Jeritan Ojol di Uji Coba Malioboro: Jalan Kaki Demi Sesuap Nasi, Motor Terancam Hilang
-
OJK Selidiki Dugaan Mirae Asset Sekuritas Lenyapkan Dana Nasabah Rp71 Miliar
-
Pasaman: Dari Kota Suci ke Zona Rawan Bencana, Apa Kita Sudah Diperingatkan Sejak Lama?
Terkini
-
Nestapa Istri Brigadir Nurhadi, Tuntut Ganti Rugi Rp771 Juta Atas Kematian Janggal Suaminya
-
Tiba di Arab Saudi, Penyidik KPK Bersiap Usut Dugaan 'Permainan' Kuota Haji di Tanah Suci
-
Kemensos Dirikan 28 Dapur Umum, Produksi 100 Ribu Nasi Bungkus Tiap Hari untuk Korban Banjir Sumatra
-
Korupsi Proyek Rel Kereta Api Medan Ancam Keselamatan, KPK: Bisa Sebabkan Kecelakaan Maut
-
Diangkut Helikopter, 4 Ton Bantuan Udara Diterjunkan ke 3 Kabupaten di Sumbar
-
Sudah Kirim Surat Panggilan, KPK akan Periksa Ridwan Kamil Pekan Ini
-
KPK Jebloskan ASN Kemenhub ke Penjara, Diduga Otak Pengaturan Proyek Kereta Api Medan
-
Awas Macet! Cek Pengalihan Arus Reuni Akbar 212 di Monas Besok, Ini Titik Rawan Kepadatan
-
Akses Terputus, Relawan PSI Tetap Tempuh Jalan Sulit Salurkan Bantuan untuk Warga Tapanuli Utara
-
Babak Baru Skandal Satelit Kemenhan, Laksda Leonardi Cs Segera Diadili