Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu [suara.com/Oke Atmaja]
Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Masinton Pasaribu kembali mendatangi Badan Reserse Kriminal Polri, Kamis (8/10/2015). Kedatangannya hari ini untuk melengkapi berkas laporan terhadap pengacara Direktur Utama PT. Pelindo II R. J. Lino, Frederich Yunadi.
"Hari ini saya melengkapi laporan saya yang sebelumnya berkaitan dengan dugaan tuduhan pengacara Direktur Utama Pelindo II R. J. Lino, yang mengatakan saya mencuri dokumen nota dinas dari R. J. Lino untuk pembelian perabot rumah dinas menteri BUMN senilai Rp200 juta," kata Masinton di Bareskrim Polri.
Masinton mengatakan membawa sejumlah dokumen menyangkut pernyataan Frederich Yunadi yang dianggap mengandung tuduhan.
"Hari ini melengkapi berkas saja yang saya sampaikan ke penyidik," ujarnya.
Masinton mengatakan dokumen nota dinas dari R. J. Lino untuk pembelian perabot rumah dinas Menteri BUMN Rini Soemarno dia peroleh dari laporan masyarakat. Sebagai anggota dewan, katanya, dia banyak mendapatkan laporan. Laporan-laporan tersebut, katanya, kemudian diteruskan ke pemerintah daerah, kementerian, atau lembaga penegak hukum, seperti juga dalam kasus dugaan gratifikasi Menteri Rini dari Lino.
"Saya dapat dari laporan masyarakat. Nota dinas yang diberikan ke saya itu fotocopy, itu bukan hal yang rahasia," kata dia.
"Hari ini saya melengkapi laporan saya yang sebelumnya berkaitan dengan dugaan tuduhan pengacara Direktur Utama Pelindo II R. J. Lino, yang mengatakan saya mencuri dokumen nota dinas dari R. J. Lino untuk pembelian perabot rumah dinas menteri BUMN senilai Rp200 juta," kata Masinton di Bareskrim Polri.
Masinton mengatakan membawa sejumlah dokumen menyangkut pernyataan Frederich Yunadi yang dianggap mengandung tuduhan.
"Hari ini melengkapi berkas saja yang saya sampaikan ke penyidik," ujarnya.
Masinton mengatakan dokumen nota dinas dari R. J. Lino untuk pembelian perabot rumah dinas Menteri BUMN Rini Soemarno dia peroleh dari laporan masyarakat. Sebagai anggota dewan, katanya, dia banyak mendapatkan laporan. Laporan-laporan tersebut, katanya, kemudian diteruskan ke pemerintah daerah, kementerian, atau lembaga penegak hukum, seperti juga dalam kasus dugaan gratifikasi Menteri Rini dari Lino.
"Saya dapat dari laporan masyarakat. Nota dinas yang diberikan ke saya itu fotocopy, itu bukan hal yang rahasia," kata dia.
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP 5G Paling Murah di Bawah Rp 4 Juta, Investasi Terbaik untuk Gaming dan Streaming
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 29 November: Ada Rivaldo, Ribuan Gems, dan Kartu 110-115
- Bercak Darah di Pohon Jadi Saksi Bisu, Ini Kronologi Aktor Gary Iskak Tewas dalam Kecelakaan Maut
- 5 Shio Paling Beruntung Hari Ini Minggu 30 November 2025, Banjir Hoki di Akhir Bulan!
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
Pilihan
-
Darurat Tengah Malam? Ini Daftar Rumah Sakit & Puskesmas 24 Jam di Palembang
-
604 Orang Meninggal Dunia dalam Bencana Sumatera: Update Terkini
-
Jeritan Ojol di Uji Coba Malioboro: Jalan Kaki Demi Sesuap Nasi, Motor Terancam Hilang
-
OJK Selidiki Dugaan Mirae Asset Sekuritas Lenyapkan Dana Nasabah Rp71 Miliar
-
Pasaman: Dari Kota Suci ke Zona Rawan Bencana, Apa Kita Sudah Diperingatkan Sejak Lama?
Terkini
-
Nestapa Istri Brigadir Nurhadi, Tuntut Ganti Rugi Rp771 Juta Atas Kematian Janggal Suaminya
-
Tiba di Arab Saudi, Penyidik KPK Bersiap Usut Dugaan 'Permainan' Kuota Haji di Tanah Suci
-
Kemensos Dirikan 28 Dapur Umum, Produksi 100 Ribu Nasi Bungkus Tiap Hari untuk Korban Banjir Sumatra
-
Korupsi Proyek Rel Kereta Api Medan Ancam Keselamatan, KPK: Bisa Sebabkan Kecelakaan Maut
-
Diangkut Helikopter, 4 Ton Bantuan Udara Diterjunkan ke 3 Kabupaten di Sumbar
-
Sudah Kirim Surat Panggilan, KPK akan Periksa Ridwan Kamil Pekan Ini
-
KPK Jebloskan ASN Kemenhub ke Penjara, Diduga Otak Pengaturan Proyek Kereta Api Medan
-
Awas Macet! Cek Pengalihan Arus Reuni Akbar 212 di Monas Besok, Ini Titik Rawan Kepadatan
-
Akses Terputus, Relawan PSI Tetap Tempuh Jalan Sulit Salurkan Bantuan untuk Warga Tapanuli Utara
-
Babak Baru Skandal Satelit Kemenhan, Laksda Leonardi Cs Segera Diadili