Suara.com - Sekitar 10 PSK Malaysia berusia 20 tahun sampai 30 tahun melakoni cara kreatif dalam bisnis prositusi.
Dengan memanfaatkan WeChat dan WhatsApp, cara tersebut sukses meraup ribuan ringgit saban bulannya.
Dua aplikasi populer itu digunakan para PSK untuk memposting lokasi keberadaannya. PSK akan tinggal di satu tempat selama tiga hari, sebelum pindah ke tempat lainnya.
Tempat di sini bukanlah jalanan, melainkan di hotel-hotel mewah yang sudah ditentukan.
Cara ini diklaim para PSK aman dari kejaran polisi. Sebab, orang-orang dalam grup esek-esek ini sudah disortir oleh 'mami' --yang dalam kasus ini disebut Fya.
Fya itulah yang nantinya menjadi penghubung antara PSK dengan pelanggan. FYA juga menjajakan tarif kepada pelanggan, yakni antara 100 ringgit hingga 500 ringgit,
tergantung paket yang dipilih.
Selain paket di atas, adapula paket eksklusif. Yakni paket pijat plus-plus dan seks yang dibanrol seharga 250 ringgit selama satu jam.
Dan paket sebesar 1500 ringgit, bagi pijat plus-plus dan seks selama enam jam.
Seorang pelanggan, yang pernah menjajal layanan ini mengatakan bahwa seluruh transkasi dan percakapan dilakukan lewat aplikasi.
"Jika pelanggan ingin bergabung dengan grup obrolan, maka akan diarahkan oleh Fya. Ini adalah cara mereka untuk menghindari polisi," kata pelanggan yang namanya
dirahasiakan.
"Mereka aktif. Hampir setiap hari, Fya akan memperbarui status lokasi gadis-gadis 'untuk pemesanan," lanjutnya.
Mirisnya, layanan yang sudah beroperasi sejak awal tahun ini, juga amat diminati kalangan pelajar di Malaysia.
BERITA MENARIK LAINNYA:
Ini Perbedaan Cemburu Antara Lelaki dan Perempuan
Bella Sophie Ajak Anak Tiri Liburan ke Ancol
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Banyak Siswa SMAN 72 Korban Bom Rakitan Alami Gangguan Pendengaran, 7 Dioperasi karena Luka Parah
-
OTT di Ponorogo, KPK Tangkap Bupati Sugiri Sancoko, Sekda, hingga Adiknya
-
Istana Buka Suara Soal Pro dan Kontra Usulan Soeharto Jadi Pahlawan
-
Tiba di KPK, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko Bungkam Soal OTT Terkait Jual Beli Jabatan
-
Prabowo Siap Beri 1,4 Juta Hektare Hutan ke Masyarakat Adat, Menhut Raja Juli Ungkap Alasannya!
-
Rezim Bredel Media, Usulan Gelar Pahlawan Soeharto Berbahaya Bagi Demokrasi dan Kebebasan Pers!
-
OTT Bupati Ponorogo, PDIP Hormati Proses Hukum KPK, Bakal Ambil Keputusan Jika Sudah Tersangka
-
Indonesia Tegaskan Dukung Penuh Inisiatif Brasil untuk Konservasi Hutan Tropis
-
KPK Ngaku Amankan 13 Orang dalam OTT DI Jatim, Termasuk Bupati Ponorogo
-
Kapolri Ungkap Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Jalani Operasi