Suara.com - Direktur Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Dyajadi Hanan mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) harus kembali merombak kabinet. Perombakan perlu dilakukan karena banyaknya menteri yang memiliki catatan buruk selama setahun Kabinet Kerja.
"Satu tahun waktu yang cukup bagi Presiden mengevaluasi menteri. Itu lebih dari cukup. Tentu saja menteri yang direshuffle adalah menteri yang bermasalah," kata Djayadi di Jakarta, Selasa (20/10/2015).
Menurutnya, perombakan kabinet harus dilakukan dalam waktu dekat ini. Tidak boleh melebihi akhir tahun. Dikhawatirkan, perombakan kabinet pada tahun depan akan menimbulkan kegaduhan politik.
Tak hanya itu, pada tahun depan, Pemerintah juga akan membuat Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) baru. Sehingga harus lebih memfokuskan akselerasi ekonomi.
"Harus dilakukan waktu dekat ini, tidak boleh melebihi akhir tahun. Jika dilakukan tahun depan, berpotensi menimbulkan kegaduhan politik. Kalau terjadi kegaduhan politik, Pemerintah tidak bisa melakukan akselerasi ekonomi karena sibuk dengan urusan internal," tuturnya.
Lebih lanjut Djayadi meminta Presiden untuk lebih berani merombak kabinetnya. "Tahun 2015 adalah tahun konsolidasi bagi Pemerintahan Jokowi-JK. Tapi 2016 adalah tahun apa yang disebut kerja, kerja, dan kerja," dia menadaskan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
Terkini
-
Kasus Siswa Keracunan MBG di Jakarta Capai 60 Anak, Bakteri jadi Biang Kerok!
-
Polisi Masih Dalami Sosok 'Bjorka' yang Ditangkap di Minahasa, Hacker Asli atau Peniru?
-
Rano Karno Sebut Penting Sedot Tinja 3 Tahun Sekali: Kalau Tidak bisa Meledak!
-
Korban Tewas Ponpes Al Khoziny Ambruk Jadi 14 Orang, Tim DVI Terus Identifikasi Santri Belasan Tahun
-
Diragukan Bjorka Asli, Dalih Polisi Ciduk WFH Pemuda Tak Lulus SMK yang Diklaim Bobol Data Bank
-
Viral Korban Kecelakaan Diduga Ditolak Puskesmas, Dibiarkan Tergeletak di Teras
-
Ombudsman RI Saran RUU Perampasan Aset Harus Perjelas Kerugian Akibat Korupsi dan Langgar HAM
-
Detik-detik Artis Keturunan Indonesia Ardell Aryana Disandera Tentara Israel saat Live TikTok
-
Rocky Gerung Pasang Badan Bebaskan Aktivis Kasus Demo Agustus: Mereka Bukan Kriminal!
-
Pastikan Serapan Anggaran MBG Membaik, Luhut: Menkeu Tak Perlu Ambil Anggaran yang Tak Terserap