Suara.com - Badan Pemeriksa Keuangan rapat dengan Panitia Khusus Pelindo II di DPR, Kamis (22/10/2015). Dalam pertemuan, BPK memberikan sejumlah laporan, salah satunya mengenai adanya ketidakhematan korporasi dalam kerjasama di Pelindo II sehingga timbul kerugian negara.
"Yang kami laporkan ke pansus, apa yang kami periksa di Pelindo II. Ada beberapa hal, perencanaan, termasuk bagaimana korporasi mempertimbangkan investasi untuk kepentingan bisnis. Ketidakhematan itu sudah saya sampaikan pada pansus," ujar anggota BPK Achsanul Qosasi usai rapat.
Achsanul juga melaporkan kepada Pansus Pelindo II tentang audit investigasi perpanjangan kontrak JICT.
Tapi, kata Achsanul, dalam perpanjangan kontrak masih ada tiga hal yang perlu diinvestigasi lagi.
Pertama, apakah secara korporasi Pelindo sudah menjalankan perintah pemegang saham. Kedua, apakah Pelindo II dalam menjalankan perpanjangan kontrak sudah menjalankan sesuai kaidah dalam undang-undang. Dan ketiga, apakah perpanjangan kontrak menguntungkan negara dan masyarakat serta Pelindo II.
"Hal itu akan terjawab ketika permeriksaan BPK selesai, kami minta waktu 30 hari karena pemeriksaan sedang berjalan," ujar dia.
Dia memambahkan temuan BPK akan disampaikan kepada Presiden, DPR, dan pansus. Achsanul menerangkan laporan BPK akan diramu secara transparan, profesional, dan akuntabel.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Cerita Polisi Bongkar Kedok Klinik Aborsi di Apartemen Basura Jaktim, Janin Dibuang di Wastafel
-
Telepon Terakhir Anak 9 Tahun: Apa Pemicu Pembunuhan Sadis di Rumah Mewah Cilegon?
-
Pramono Sebut UMP Jakarta 2026 Naik, Janji Jadi Juri Adil Bagi Buruh dan Pengusaha
-
Polda Metro Bongkar Bisnis Aborsi Ilegal Modus Klinik Online: Layani 361 Pasien, Omzet Rp2,6 Miliar
-
Beda dengan SBY saat Tsunami Aceh, Butuh Nyali Besar Presiden Tetapkan Status Bencana Nasional
-
Kronologi Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Cilegon, Telepon Panik Jadi Awal Tragedi Maut
-
Gubernur Bobby Nasution Serahkan Bantuan KORPRI Sumut Rp2 Miliar untuk Korban Bencana
-
Gubernur Bobby Nasution Siapkan Lahan Pembangunan 1.000 Rumah untuk Korban Bencana
-
Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Periksa Maraton 8 Saksi
-
Rencana Sawit di Papua Dikritik, Prabowo Dinilai Siapkan Bencana Ekologis Baru