Suara.com - Dalam kunjungan resminya ke Amerika Serikat (AS), Presiden Joko Widodo berjanji mendorong pembahasan Rancangan Undang-Undang Dwikenegaraan bagi anak hasil perkawinan antara warga negara Indonesia dengan warga negara asing.
Pernyataan itu disampaikan Jokowi, sapaan akrab presiden, untuk menjawab pertanyaan salah satu warga Indonesia dalam sesi dialog dengan masyarakat dan diaspora Indonesia di Wisma Tilden, Washington DC, Minggu (25/10/2015) sore.
Hanni, nama perempuan Indonesia di Philadelphia, AS, mengaku menikah dengan seorang petani di wilayah itu dan mereka dianugerahi anak yang berkewarganegaraan AS.
"Anak saya orang AS lahir di AS, saya takut anak saya ketika pulang ke Indonesia tidak bisa jadi orang Indonesia lagi. Saya mau anak saya bisa dapat dwikewarganegaraan," kata Hanni yang disambut tepuk tangan meriah dari masyarakat Indonesia perantauan yang hadir dalam pertemuan itu.
Hanni mengaku anaknya yang pertama telah duduk di bangku kuliah jurusan komputer sains menguasai bahasa Mandarin, Arab, Inggris, dan Indonesia. Ia sendiri memantau RUU Kewarganegaraan sudah ada di prolegnas di DPR dan ia meminta agar pemerintah mendorongnya.
"(Pertanyaan, red.) Bu Hani dari Philadelphia biar dijawab Bu Menteri Luar Negeri karena kemanapun kita ditanyakan itu. Kalau saya akan dorong agar itu cepat diselesaikan," katanya.
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi ketika dipersilakan Presiden Jokowi untuk menjawab pertanyaan tersebut, mengatakan pemerintah sudah membahas hal itu dan telah ada perkembangan ketika pada Agustus 2015 ada pertemuan diaspora Indonesia yang digelar di Jakarta.
"Kita sudah bahas sudah ada pergerakan Agustus kemarin ada pertemuan diaspora yang digelar di Jakarta dengan teman-teman diaspora," katanya.
Hal itu kata dia, merupakan salah satu bentuk keberpihakan pemerintah terhadap diaspora di luar negeri karena potensi besar diaspora untuk mendukung pembangunan nasional.
"Aset yang ada ini harus kita kelola dengan baik dengan cara bekerja sama dengan baik. Kita kaji dan saya sudah sampaikan juga ke Kementerian Hukum dan Ham. Kalau Presiden mengatakan begitu arahnya sudah jelas mau ke mana," katanya.
Di Kemenlu, katanya, ada wakil direktur yang khusus mengurusi masalah diaspora yang menunjukkan keberpihakan pemerintah terhadap masyarakat diaspora. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Ragnar Oratmangoen Ujung Tombak, Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
BREAKING NEWS! Tanpa Calvin Verdonk, Ini Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
Terkini
-
Ledakan Dahsyat Hancurkan Gedung Nucleus Farma di Tangsel, Sejumlah Bangunan Terdampak
-
Istana Bantah Kabar Sebut Listyo Sigit Setor Nama Komite Reformasi Polri ke Presiden Prabowo
-
Jejak Rekonsiliasi, Momen PPAD Ziarah ke Makam Pahlawan Timor Leste
-
Dirut PT WKM Tegaskan PT Position Nyolong Nikel di Lahan IUP Miliknya
-
Dirut PT WKM Ungkap Ada Barang Bukti Pelanggaran PT Position yang Dihilangkan
-
NasDem Sentil Projo Soal Isu Jokowi-Prabowo Renggang: Itu Nggak Relevan
-
Seskab Teddy Indra Wijaya dan Mensesneg Prasetyo Hadi Hadiri Rapat Strategis di DPR, Bahas Apa?
-
Cetak Generasi Emas Berwawasan Global, Sekolah Garuda Siap Terapkan Kurikulum Internasional
-
Prabowo Video Call dengan Patrick Kluivert Jelang Timnas Lawan Arab Saudi: Give Us Good News
-
Pelamar Rekrutmen PLN Group 2025 Tembus 200 Ribu: Bukti Antusiasme Tinggi