Suara.com - Wakil Ketua DPR Fadli Zon menemui ratusan demonstran yang berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Rabu (28/10/2015). Pengunjuk rasa itu melempati batu gerbang gedung DPR.
Ratusan mahasiswa berbendera Ikatan Mahasiswa Muhamadiyah (IMM), Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) dan beberapa elemen lainnya. Mereka menuntut Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk turun dari jabatannya. Karena dianggap tidak mampu mengatasi masalah yang belakangan ini terjadi di negara Indonesia apalagi pemerintahan ini sudah berumur satu tahun.
"Kami menuntut dilakukan Sidang Istimewa untuk mencabut mandat Presiden Jokowi," kata orator di mobil pengeras suara.
Aksi ini diwarnai pembakaran ban dan menutup akses jalan di Gatot Subroto sehingga membuat arus lalu lintas terhambat. Sesekali para peserta aksi melempari gedung DPR menggunakan batu, botol plasti minuman dan kayu.
Sekitar pukul 16.20 WIB, Wakil Ketua DPR Fadli Zon menemui peserta aksi. Fadli mengatakan, terimakasih karena telah menyampaikan aspirasi ini langsung ke DPR.
"Terimakasih, tentu kami akan sampaikan aspirasi ini. Ini tanggal 28 Oktober, hari sumpah pemuda. Kita tahu sejarah kita, kawan-kawan mahasiswa, pemuda menjadi agen perubahan. Untuk itu kita juga ingin perubahan ke arah yang lebih baik," kata Fadli.
Dia menambahkan, DPR dalam hal ini mendukung mahasiswa karena telah menjadi pengkritik terhadap pemerintahan Presiden Jokowi. Dia pun mengajak, para mahasiswa untuk bersama-sama mengkritik kebijakan pemerintah yang tidak pro rakyat.
"Karena itu, kita apresiasi setinggi-tingginya. Percayalah bahwa kita terus berjuang bersama-bersama. Jangan ragu untuk bertemu kami, kami pasti terima. Kami akan memperjuangan tuntutan mahasiswa tetapi untuk memperjuangkan itu tidak dibutuhkan satu orang, kelompok kecil, tapi kelompok besar bersama-sama. Maka kawan mahasiswa harus mendatangi wakil rakyat yang lain. Datangi wakil yang lain, sesuai dengan dapil masing-masing," kata Fadli.
Setelah itu, Fadli meninggalkan kerumunan mahasiswa yang melakukan aksi ini. Politisi Gerindra ini pun langsung menuju ke gedung DPR.
"Kami tidak puas dengan jawaban wakil rakyat," kata orator setelah Fadli pergi.
Sontak peserta aksi yang lain meneriaki supaya pintu gerbang dibuka dan mereka bisa masuk ke DPR supaya aspirasi mereka tersampaikan.
Hingga pukul 17.10 WIB, aksi masih berlangsung. Aksi lempar yang dilakukan mahasiswa pun masih dilakukan. Akses lalu lintas yang menjadi lokasi aksi juga masih belum berjalan normal.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Zahaby Gholy Starter! Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Tinggal Klik! Ini Link Live Streaming Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Siapa Justen Kranthove? Eks Leicester City Keturunan Indonesia Rekan Marselino Ferdinan
-
Menko Airlangga Ungkap Dampak Rencana Purbaya Mau Ubah Rp1.000 Jadi Rp1
-
Modal Tambahan Garuda dari Danantara Dipangkas, Rencana Ekspansi Armada Kandas
Terkini
-
Jejak Riza Chalid Masih Gelap, Kejagung Perdalam Kasus Korupsi Pertamina Lewat Direktur Antam
-
LRT Jakarta Bakal Diperluas ke JIS dan PIK2, DPRD DKI Ingatkan Soal Akses Harian Warga
-
Cuma di Indonesia Diktator Seperti Soeharto Jadi Pahlawan, Akademisi: Penghinaan terhadap Akal Sehat
-
Pramono Anung Usul Revitalisasi Kota Tua dan Pembangunan RS Internasional Sumber Waras Masuk PSN
-
Buntut Rumah Hakim Dibakar, Jaksa KPK di Medan Kini Dikawal Ketat Selama Sidang Korupsi PUPR Sumut
-
Tak Ingin Insiden SMA 72 Terulang, Gubernur Pramono Tegaskan Setop Praktik Bullying di Sekolah
-
DPR Dukung BGN Tutup Dapur SPPG Penyebab Keracunan MBG: Keselamatan Anak-anak Prioritas Utama
-
BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem Selama Seminggu, Jakarta Hujan Lebat dan Angin Kencang
-
Setelah Gelar Pahlawan, Kisah Soeharto, Gus Dur, hingga Marsinah akan Dibukukan Pemerintah
-
Dari Kelapa Gading ke Senayan: Ledakan SMA 72 Jakarta Picu Perdebatan Pemblokiran Game Kekerasan