Suara.com - Pemilik rumah di Blok C9 No. 2 Perumahan Banten Indah Permai (BIP) Kota Serang yang digeledah Densus 88, kurang dikenal para tetangganya karena jarang bersosialisasi.
"Tinggalnya sudah lama. Orangnya memang tertutup dan jarang bersosialisasi dengan warga," kata Ketua RT 08 RW 19 Komplek BIP Mariono kepada Antara di Serang, Rabu (28/10/2015) malam.
Menurutnya, orang tersebut sudah tinggal menempati rumahnya sekitar 1,5 tahun. Namun tidak begitu dikenal oleh warga sekitar karena jarang berkumpul dengan warga sekitar.
"Yang saya kenal penghuni rumah itu namanya itu Bapak Leo," kata Mariono.
Ia mengatakan, sepengetahuan warga sekitar orang tersebut bekerja sebagai karyawan swasta di wilayah Tangerang. Ia tinggal di rumah tersebut bersama istri dan satu orang anak.
"Kebetulan katanya tadi ini ada adik iparnya yang sedang main ke sini," katanya.
Puluhan anggota polisi dari tim Gegana Brimob Polda Metro Jaya dan Mabes Polri melakukan penggerebekan salah satu rumah di Kompleks Banten Indah Permai Blok C9 No 2, Kelurahan Unyur, Kecematan Serang, Kota Serang, Rabu sore.
Penggrebegan yang dilakukan tim Mabes Polri dan Polda Metro tersebut diduga terkait ledakan bom di toilet Mal Alam Sutera Kota Tangerang, Rabu.
Dirkrimum Polda Metro Jaya Polri Kombes Pol Krisna Murti mengatakan, penggeledahan dilakukan karena diduga di dalam rumah masih terdapat bom yang masih aktif dan sisa bahan peledak.
"Setelah dilakukan sterilisasi dan penggeledahan oleh Jibom, ditemukan satu bahan peledak aktif dan rangkaiannya sudah dilakukan sterilisasi," Khrisna Murti.
Ia mengatakan, dari rumah tersebut polisi mengamankan satu unit bom yang diduga masih aktif sama jenisnya dengan dua bom di Alam Sutera yang belum meledak dan sama juga dengan dua bom yang sudah meledak.
Di lokasi kejadian polisi masih melakukan penggeledahan dan ratusan warga ikut menyaksikan proses penggeledahan di Perumahan Banten Indah Permai Blok C9 No 2 RT O3 tersebut. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
Hujan Deras, Banjir Genangi Kawasan Elite Alam Sutera
-
Pramono dan Andra Soni Resmikan Transjabodetabek Blok M-Alam Sutera, Panjang Jalur 59,7 Kilometer
-
Rumah Rp 15 M di Alam Sutera Disita, Polisi Buru Aliran Dana Tersangka Net89 Andreas Andrianto
-
Dianggap Berdampak Buruk, Warga Kampung Baru Tangerang Blokade Jalan Hentikan Operasional Proyek PT Alam Sutera
-
Warga Kampung Baru Tangerang Protes, Minta PT Alam Sutera Hentikan Pengerjaan Proyek
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
Terkini
-
Babak Baru PPHN: Ahmad Muzani Minta Waktu Presiden Prabowo, Nasib 'GBHN' Ditentukan di Istana
-
KPK Digugat Praperadilan! Ada Apa dengan Penghentian Kasus Korupsi Kuota Haji Pejabat Kemenag?
-
Tiga Hari ke Depan, Para Pemimpin Dunia Rumuskan Masa Depan Pariwisata di Riyadh
-
Terkuak! Siswa SMAN 72 Jakarta Siapkan 7 Peledak, Termasuk Bom Sumbu Berwadah Kaleng Coca-Cola
-
Drama 6 Jam KPK di Ponorogo: Tiga Koper Misterius Diangkut dari Ruang Kerja Bupati Sugiri Sancoko
-
Bukan Terorisme Jaringan, Bom SMAN 72 Ternyata Aksi 'Memetic Violence' Terinspirasi Dunia Maya
-
Revolusi Digital Korlantas: Urus SIM, STNK, BPKB Kini Full Online dan Transparan, Pungli Lenyap
-
Babak Baru Horor Nuklir Cikande: 40 Saksi Diperiksa, Jejak DNA Diburu di Lapak Barang Bekas
-
Dua Menko Ikut ke Sydney, Apa Saja Agenda Lawatan Prabowo di Australia?
-
Tak Hanya Game! Politisi PKB Desak Pemerintah Batasi Medsos Anak Usai Insiden Ledakan SMA 72 Jakarta