Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) telah membuka sekaligus memberikan arahan pada acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Regional se-Jawa dan Bali Tahun 2015 di Balai Agung, Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (5/11/2015).
Tema Musrenbang yang dipilih pada tahun ini "Meningkatkan penyediaan dan perlindungan RTH (Ruang Terbuka Hijau) dan RTB (Ruang Terbuka Biru) serta upaya penanganan sampah guna perbaikan kualitas lingkungan hidup Jawa Bali".
Ketika memberikan kata sambutan, Ahok mengkritik acara ini karena dinilai hanya selalu menghambur-hamburkan uang tanpa ada tindakan eksekusi yang pasti.
"Saya agak kritik sedikit (acara ini), kita selalu sering ber Musrenbang regional, kumpul-kumpul menghabiskan uang transport, ya ketemu sana sini, bikin acara di hotel sana sini," kata Ahok di Balai Kota.
"Pelaksananaya mulai takut karena kita orang politik. Kita takut, takut nggak dipilih lagi nanti masalah kita," Ahok menambahkan.
Ahok menceritakan kalau dirinya telah menginstrusikan kepada Pegawai Negeri Sipil (PNS) DKI untuk tidak takut menjalankan program-program pro rakyat.
"Saya bilang sama seluruh PNS DKI kita lakukan. Kebetulan Gubernur anda ini nggak peduli terpilih lagi atau tidak (jadi Gubernur), yang penting kita bereskan kita eksekusi, terpilih atau tidak yang menentukn garis tangan. Kami sangat komitmen, dari segi uang, eksekusi, saya tidak peduli jabatan saya," jelas Ahok.
Mantan Bupati Belitung Timur itu juga menyadari bahwa uang yang dimiliki DKI jumlahnya terbatas. Namun Ahok memastikan untuk terus berusaha semaksimal mungkin agar kehidupan di Jawa Bali dapat lebih baik.
"Sekali lagi kita harapkan ada tingkat lanjutnya, nggak hanya kumpul-kumpul tapi ada tindak lanjutnya," tegas Ahok.
Musrenbang regional Jawa - Bali tahun 2015 ini dihadiri Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dari tujuh provinsi, DKI, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta, dan Bali.
Selain itu turut hadir pula perwakilan dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Dalam Negeri, serta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu