Suara.com - Myamar menggelar pemilihan umum multipartai pertamanya dalam 25 tahun terakhir pada hari Minggu (8/11/2015). Partai yang dipimpin tokoh oposisi Aung San Suu Kyi diprediksi meraih suara terbanyak.
Suu Kyi, sosok yang diakui sebagai pahlawan demokrasi Myanmar, tiba di tempat pemungutan suara (TPS) di Yangon, Minggu. Pemimpin Partai Liga Nasional Demokrasi (NLD) yang pernah menjadi tahanan politik pada era rezim militer itu memberikan suaranya di TPS yang berlokasi di sebuah gedung sekolah.
Sebagaimana dilansir Reuters, kedatangannya disambut kilatan kamera fotografer. Pengawal pribadinya sampai kewalahan membukakan jalan bagi Suu Kyi menuju tempat pemungutan.
Dengan tenang, Suu Kyi berjalan menuju lokasi. Tak terlihat senyuman maupun lambaian tangan dari sang peraih Hadiah Nobel Perdamaian itu.
Kendati punya peluang besar untuk menang, kecil peluang Suu Kyi akan menjadi presiden. Pasalnya, sebagaimana dilansir dari AFP, ada undang-undang yang mengatur bahwa seseorang tidak akan bisa menjadi presiden apabila dirinya menikah dengan warga negara asing atau memiliki anak yang berkewarganegaraan asing.
Seperti diketahui, Suu Kyi memiliki seorang suami berkewarganegaraan Inggris, Michael Aris, yang meninggal dunia di Inggris pada tahun 1999 silam. Dari Aris, Suu Kyi memiliki dua orang putra.
Sebanyak 30 juta pemilik hak suara sah akan memilih diantara ribuan kandidat yang akan duduk di parlemen dan perwakilan daerah. Namun, ada keraguan akan sebuah pemilu yang adil, sebab, sekitar 4 juta pemilih tidak bisa memberikan suaranya. Selain itu, ada pemilih yang menerima surat suara berlipat ganda. Sebagai contoh, sebuah keluarga di Yangon mendapat 38 surat suara.
Suu Kyi dan Partai NLD-nya menang dalam pemilu multipartai tahun 1990. Namun, pemerintah junta militer membatalkan kemenangannya dan menjadikan Suu Kyi tahanan rumah.
Tag
Berita Terkait
-
Bertambah, Total Hukuman Pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi Kini Jadi 33 Tahun Penjara
-
ASEAN Serukan Penghentian Pertempuran di Myanmar
-
Rangkaian Vonis Penjara Pengadilan Militer Myanmar
-
Penasehat Ekonomi Aung San Suu Kyi Dijatuhi Hukuman Tiga Tahun Penjara
-
Aung San Suu Kyi Dijatuhi Hukuman 3 Tahun Penjara dalam Pengadilan Militer Tertutup
Terpopuler
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Patrick Kluivert Senyum Nih, 3 Sosok Kuat Calon Menpora, Ada Bos Eks Klub Liga 1
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
MAKI Laporkan Eks Menag Gus Yaqut ke KPK Terkait Dugaan Korupsi Pengawasan Haji
-
Tragis! Slamet Rahardjo Tewas Tenggelam di Cilincing
-
THR Haram di Kemnaker? KPK Usut Dugaan Korupsi Sistematis Libatkan Puluhan Pegawai!
-
Kualat! Gasak Motor Emak-emak usai Bebas, 2 Residivis di Jakbar Dicokok Lagi Asyik Main Judol
-
DPR Panggil KKP Senin Depan Terkait Tanggul Beton yang Rugikan Nelayan Cilincing
-
Foto-foto Istri Pejabat Kemenag yang Diduga Dapat Fasilitas Negara saat Pergi Haji di Tangan KPK
-
'Korupsi Nggak Harus Masuk Kantong Sendiri', Kejagung Patahkan Pembelaan Hotman Paris untuk Nadiem
-
Kejagung Sita Aset Eks Bos Sritex Iwan Setiawan Rp510 M, Termasuk 94 Bidang Tanah Milik Megawati
-
Soal Ferry Irwandi, Komisi I DPR Beri Pesan ke TNI: Banyak Kasus Lain yang Lebih Urgent Ditindak
-
Kuota Beasiswa Pemuda Tangguh 2025 Naik Signifikan, Pemkot Surabaya Komitmen Pemerataan Pendidikan