Suara.com - Pendukung Aung San Suu Kyi yakin partai mereka akan memperoleh kemenangan besar dalam pemilihan umum multipartai yang digelar pada hari Minggu (8/11/2015). Pemilihan umum tersebut merupakan pemilu multipartai pertama dalam 25 tahun terakhir.
Partai Liga Nasional Demokrasi (NLD) pimpinan Suu Kyi diprediksi akan memperoleh suara terbanyak. Sebanyak 30 juta pemilik hak suara di Myanmar akan memilih ribuan kandidat yang akan duduk di parlemen dan perwakilan daerah.
"Kami memimpin pengumpulan suara namun kami belum yakin bahwa kami akan memenangkan dua per tiga kursi di Parlemen agar kami dapat membentuk pemerintahan independen tanpa perlu membentuk koalisi," kata pejabat senior sekaligus juru bicara NLD, Han Tha Myint.
Badan pemilihan umum Myanmar akan mengumumkan hasil pemilu pada hari Senin (9/11/2015) ini. Kendati demikian, hasil keseluruhan secara nasional baru akan terlihat Selasa besok.
Pemilihan umum multipartai ini dipandang sebagai langkah besar dalam perjalanan panjang Myanmar mengadopsi demokrasi. Selama ini, Myanmar terkungkung oleh kediktatoran militer yang membuatnya menjadi negara paria atau terkucil dari dunia internasional selama bertahun-tahun.
Apapun hasilnya, Myanmar tengah menuju periode ketidakpastian. Belum dapat diprediksi, bagaimana Suu Kyi dan petinggi partai lainnya dapat bernegosiasi soal pembagian kekuasaan di tengah negara yang masih didominasi kekuasaan militer tersebut.
Kendati diprediksi menang besar, sejak awal pemilu, Suu Kyi sudah dijegal dengan hambatan yang teramat besar. Betapa tidak, penguasan militer Myanmar sudah merancang sebuah undang-undang yang mengharuskan agar seperempat kursi parlemen diperuntukan bagi anggota dari angkatan bersenjata.
Agar mampu membentuk pemerintahan dan memilih presiden sendiri, partai pimpinan Suu Kyi, entah sendiri maupun membentuk koalisi dengan partai lain, memenangkan dua pertiga dari jumlah kursi yang diperebutkan. Saingan terberat NLD adalah Partai Serikat Solidaritas dan Pembangunan (USDP) yang dibentuk oleh pemerintahan junta militer di masa lalu dan dipimpin oleh pensiunan perwira militer. (Reuters)
Tag
Berita Terkait
-
Bertambah, Total Hukuman Pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi Kini Jadi 33 Tahun Penjara
-
ASEAN Serukan Penghentian Pertempuran di Myanmar
-
Rangkaian Vonis Penjara Pengadilan Militer Myanmar
-
Penasehat Ekonomi Aung San Suu Kyi Dijatuhi Hukuman Tiga Tahun Penjara
-
Aung San Suu Kyi Dijatuhi Hukuman 3 Tahun Penjara dalam Pengadilan Militer Tertutup
Terpopuler
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Patrick Kluivert Senyum Nih, 3 Sosok Kuat Calon Menpora, Ada Bos Eks Klub Liga 1
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
MAKI Laporkan Eks Menag Gus Yaqut ke KPK Terkait Dugaan Korupsi Pengawasan Haji
-
Tragis! Slamet Rahardjo Tewas Tenggelam di Cilincing
-
THR Haram di Kemnaker? KPK Usut Dugaan Korupsi Sistematis Libatkan Puluhan Pegawai!
-
Kualat! Gasak Motor Emak-emak usai Bebas, 2 Residivis di Jakbar Dicokok Lagi Asyik Main Judol
-
DPR Panggil KKP Senin Depan Terkait Tanggul Beton yang Rugikan Nelayan Cilincing
-
Foto-foto Istri Pejabat Kemenag yang Diduga Dapat Fasilitas Negara saat Pergi Haji di Tangan KPK
-
'Korupsi Nggak Harus Masuk Kantong Sendiri', Kejagung Patahkan Pembelaan Hotman Paris untuk Nadiem
-
Kejagung Sita Aset Eks Bos Sritex Iwan Setiawan Rp510 M, Termasuk 94 Bidang Tanah Milik Megawati
-
Soal Ferry Irwandi, Komisi I DPR Beri Pesan ke TNI: Banyak Kasus Lain yang Lebih Urgent Ditindak
-
Kuota Beasiswa Pemuda Tangguh 2025 Naik Signifikan, Pemkot Surabaya Komitmen Pemerataan Pendidikan