Suara.com - Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi mengaku terkesan menjadi inspektur upacara dalam peringatan hari Pahlawan yang dilaksanakan di atas Kapal Republik Indonesia (KRI) Banda Aceh 593, Selasa (10/11/2015).
"Ini pengalaman saya yang pertama menjadi inspektur upacara di tengah laut. Dan ini merupakan tradisi yang sudah dilaksanakan pemerintah kita sejak puluhan tahun yang lalu dalam memperingati hari pahlawan," kata Yuddy usai menggelar upacara hari Pahlawan.
Dalam peringatan hari Pahlawan di Kapal perang milik TNI Angkatan Laut (AL) ini bisa mendorong rencana pemerintah untuk membentuk Indonesia sebagai negara poros maritim di dunia.
"Terlebih lagi di era kepemimpinan Presiden Jokowi saat ini Indonesia ingin menjadi poros maritim dunia sehingga peringatan 10 November yang dilaksanakan di atas geladak kapal perang di tengah laut dan ditengah samudera, ingin memantabkan jati diri kita sebagai negara maritim yang dibangun oleh para pahlawan yang membebaskan kita dan semangat serta spiritnya kita rasakan hingga hari ini dan mendorong kita untuk sebuah kejayaan bahari menjadi indonesia yang kuat dan hebat di laut," katanya.
Dia juga berharap dalam momentum hari Pahlawan ini rasa patriotisme dan nasionalisme bisa terus tertanam kepada seluruh masyarakat Indonesia.
"Maknanya tentu memperkuat komitmen kita untuk menggali kembali nilai-nilai patriotisme, rela berkorban keikhlasan dan memperkuat nasionalisme kita, kecintaan kita kepada Indonesia dan seluruh tumpah darahnya," katanya.
Berita Terkait
-
Surat Gen Z untuk Pahlawan Kemerdekaan: Terima Kasih, Tapi Musuh Kami Sekarang Bangsa Sendiri
-
Politikus Partai Hanura Pemilik Tempat Karaoke Plus Prostitusi Ditahan
-
Buka Bersama Partai Hanura dengan Kepala Daerah, Gubernur Aceh Beberkan Cerita Saat Retret
-
Kampanye Akbar Pramono-Rano Tanpa Bendera PDI Perjuangan dan Hanura, Ada Apa?
-
Refleksi Hari Pahlawan: Ketika Pahlawan Tanpa Tanda Jasa Kian Sekarat
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO