Suara.com - Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak menegaskan rencana pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir di daerah setempat melalui kerja sama dengan berbagai pihak baru sebatas penjajakan.
"Soal PLTN, rencana itu baru sebatas penjajakan dengan salah satu investor dari Rusia, yakni Rosatom," kata Awang Faroek saat menyampaikan penjelasan pada rapat paripurna DPRD Kaltim di Samarinda, Rabu (11/11/2015).
Penjajakan tersebut meliputi diskusi untuk mencari peluang pemanfaatan energi untuk pembangkit listrik yang paling menguntungkan bagi masyarakat Kaltim di masa depan.
"Wacana pembangunan PLTN ini adalah rencana pemerintah pusat. PLTN akan dikembangkan di empat provinsi, yakni Bangka Belitung, Aceh, Kalimantan Barat, dan Kaltim. Oleh Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan), Kaltim dianggap provinsi yang paling cocok dan paling siap di antara tiga provinsi lainnya. Intinya, keputusan pembangunan PLTN bukan di tangan Pemprov Kaltim, tapi Presiden," tegasnya.
Gubernur menjelaskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kaltim, penyediaan energi sudah diarahkan pada pemanfaatan dan pengembangan energi baru terbarukan, salah satunya dapat diolah dengan memanfaatkan tenaga nuklir untuk pembangkit listrik dengan mempertimbangkan faktor keselamatan secara ketat.
"Kebijakan pengembangan dan pemanfaatan nuklir tetap dilakukan oleh pemerintah pusat melalui Batan dan Bapetan. Pertemuan dengan Rosatom juga dimanfaatkan untuk memperoleh gambaran tentang manfaat, kebijakan, manajemen, risiko, dan keuntungan pemanfaatan nuklir dalam berbagai bidang," kata gubernur.
Terkait kajian rencana pengembangan PLTN, Awang Faroek mengatakan kajian tersebut sudah dilakukan sejak 2009 oleh pemerintah bekerja sama dengan Batan.
Setelah melakukan kajian mendalam dan mempertimbangkan berbagai aspek, akhirnya ditetapkan wilayah Talisayan dan Sandaran di Kabupaten Berau sebagai calon lokasi pembangunan PLTN tersebut.
"Sedangkan Balitbangda (Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah) Kaltim hanya memfasilitasi tindak lanjut dari hasil penelitian itu," tambahnya. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
-
Statistik Brutal Dean James: Bek Timnas Indonesia Jadi Pahlawan Go Ahead Eagles di Liga Europa
Terkini
-
Polisi Larang Warga Berkerumun di Reruntuhan Ponpes Al Khoziny: Kasih Kami Kesempatan!
-
Komitmen TJSL, BNI Perkuat Ekonomi Kerakyatan dan Kelestarian Lingkungan di Desa Ponggok Jawa Tengah
-
MDIS Buka Suara soal Ijazah Gibran, PSI: Hentikan Polemik Jika Niatnya Cari Kebenaran!
-
Rizky Kabah Tak Berkutik di Kamar Kos, Detik-detik Penangkapan TikTokers Penghina Suku Dayak!
-
Sidang Praperadilan: Nadiem Makarim Masih Dibantarkan, Orang Tua Setia Hadir di Ruang Sidang
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny: Korban Jiwa Bertambah Jadi 9 Orang
-
Menteri Haji dan Umrah Datangi KPK di Tengah Penyidikan Kasus Korupsi Kuota Haji, Bahas Apa?
-
Mengulik Pendidikan Gibran: MDIS Tak Keluarkan Ijazah, Hanya Jalankan Kurikulum Universitas Asing
-
Bendera Merah Putih Robek di Puncak Monas Saat Gladi HUT TNI, Kapuspen: Bahan Kain Kurang Bagus
-
TNI Jelaskan soal Bendera Merah Putih Robek saat Gladi HUT TNI di Monas, Apa Katanya?