Suara.com - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mempersiapkan penjelasan terkait kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di tanah air untuk disampaikan di Konferensi Tingkat Tinggi Perubahan Iklim (Conference of Parties/COP) ke-21 UNFCCC di Paris, Prancis.
"Kita akan coba jelaskan tentang karhutla ini, beberapa majalah internasioanl sudah banyak yang mengeluarkan hitungan (emisi) nya. Kita akan siapkan juga jika ditanyakan di COP 21," kata Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya di Pertemuan Multi Pihak Jelang Pelaksanaan COP 21, Jakarta, Rabu (11/11/2015).
Sejumlah peneliti dari beberapa badan penelitian dan pengembangan akan diminta estimasi gas rumah kaca (GRK) dari karhutla yang terjadi beberapa bulan terakhir di Indonesia.
"Kira-kira berapa, misal internasional sebut satu giga ton, apa iya benar? Kita harus punya cara juga menghitung itu," ujar dia.
Sejauh ini pemberitaan internasional masih netral, dan memberikan catatan bahwa pihak luar menunggu hasil transformasi yang akan dilakukan Indonesia di sektor kehutanan.
"Saya rasa jelas arahan dari Presiden, bahwa tidak ada lagi ijin di lahan gambut. Jika pun sudah ada ijin tidak boleh lagi dibuka (land clearing)," ujar dia.
Jika sudah ada yang terlanjur dibuka dan ternyata berada di kawasan lindung, ia mengatakan harus ditutup. Sudah ada edaran yang bersifat sementara dari kementerian terkait tidak dikeluarkannya lagi ijin kelola di lahan gambut.
"Sudah ada edaran bersifat sementara karena PP (Peraturan Pemerintah) nya masih disiapkan. Paling tidak mereka (perusahaan pemegang ijin di lahan gambut) harus sudah melakukan perubahan rencana kerja umum dan tahunan," katanya.
Transformasi akan terus dilakukan dengan menerima berbagai masukan, salah satunya dari hasil International Expert Roundtable Discussion for Peatland Management pada 13--14 November 2015 di Jakarta.
"Tugas saya kan memberi masukan ke Presiden, bahwa pendekatan transformasinya seperti apa. Dan intuisi politiknya secara internasional seperti apa dijabarkan beliau," ujar dia. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar