Suara.com - Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) pimpinan politisi oposisi Myanmar Aung San Suu Kyi memenangkan mayoritas kursi di parlemen, demikian disampaikan komisi pemilihan umum Myanmar, Jumat (13/11/2015). Dengan demikian, NLD punya jumlah kursi yang cukup untuk memilih kandidat presiden.
Kemenangan partai pimpinan Suu Kyi memang sudah diramalkan sejak hari Senin lalu. Namun, baru pada hari ini, pengumuman gelombang terakhir yang disampaikan komisi pemilihan umum memastikan kemenangan mutlak NLD di parlemen.
Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Ban Ki-Moon mengucapkan selamat atas kemenangan Suu Kyi. Obama dijadwalkan akan menemui Suu Kyi dan kepala negara lain dalam kunjungannya ke Asia bulan ini.
Menyusul kemenangan Suu Kyi, Presiden Thein Sein, yang mengambil kekuasaan Myanmar dari pemerintahan junta militer pada tahun 2011, serta panglima militer Min Aung Hlaing, berjanji bahwa mereka akan menghormati hasil pemilu. Mereka juga menerima ajakan Suu Kyi untuk mengadakan perundingan dalam rangka rekonsilisasi nasional dalam waktu dekat.
Selanjutnya, NLD akan fokus pada proses pemilihan kandidat presiden. Presiden Myanmar akan menjalankan tugas pemerintahan. Namun, presiden tak berkuasa atas beberapa menteri terkait bidang pertahanan dan keamanan perbatasan, yang dikendalikan oleh militer.
Dengan sistem pemilihan tak langsung, majelis tinggi, majelis rendah, dan blok militer di parlemen akan mengajukan kandidat presiden masing-masing. Kemudian, seluruh anggota parlemen akan memilih satu dari ketiga kandidat tersebut.
Kandidat yang memperoleh suara terbanyak akan menjadi presiden, sedangkan yang kalah akan menjadi wakil presiden. Wakil presiden akan dibebankan tugas-tugas seremonial.
Jumlah kursi yang diperoleh Suu Kyi di majelis rendah sudah cukup untuk memberikan suara mayoritas dalam pemilihan kandidat presiden. Namun, Suu Kyi tidak mungkin bisa maju sebagai presiden lantaran adanya konstitusi buatan junta militer yang melarang seorang kandidat yang mempunyai suami dan anak berkewarganegaraan asing.
Kendati demikian, Suu Kyi menegaskan bahwa dirinya akan tetap bisa memimpin Myanmar, siapapun yang dipilih oleh NLD sebagai presiden.
"Ia tidak akan memiliki otoritas. Ia akan bertindak atas keputusan partai," kata Suu Kyi dalam wawancara dengan CNA. (Reuters)
Tag
Berita Terkait
-
Bertambah, Total Hukuman Pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi Kini Jadi 33 Tahun Penjara
-
ASEAN Serukan Penghentian Pertempuran di Myanmar
-
Rangkaian Vonis Penjara Pengadilan Militer Myanmar
-
Penasehat Ekonomi Aung San Suu Kyi Dijatuhi Hukuman Tiga Tahun Penjara
-
Aung San Suu Kyi Dijatuhi Hukuman 3 Tahun Penjara dalam Pengadilan Militer Tertutup
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
Terkini
-
'Tidak Dikunci, tapi Juga Tidak Dipermudah,' Dilema MPR Sikapi Wacana Amandemen UUD 1945
-
Lisa Mariana Sumringah Tak Ditahan Polisi Usai Diperiksa Sebagai Tersangka: Aku Bisa Beraktivitas!
-
Menhut Klaim Karhutla Turun Signifikan di Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo, Ini Kuncinya
-
'Apa Hebatnya Soeharto?' Sentilan Keras Politisi PDIP Soal Pemberian Gelar Pahlawan
-
Efek Jera Tak Mempan, DKI Jakarta Pilih 'Malu-maluin' Pembakar Sampah di Medsos
-
Menas Erwin Diduga 'Sunat' Uang Suap, Dipakai untuk Beli Rumah Pembalap Faryd Sungkar
-
RDF Plant Rorotan, Solusi Pengelolaan Sampah Ramah Lingkungan
-
KPK Cecar Eks Dirjen Perkebunan Kementan Soal Pengadaan Asam Semut
-
Buka Lahan Ilegal di Kawasan Konservasi Hutan, Wanita Ini Terancam 11 Tahun Bui
-
500 Ribu Lulusan SMK Siap Go Global: Cak Imin Targetkan Tenaga Terampil Tembus Pasar Dunia