Suara.com - Pemerintah Prancis telah mengerahkan sebanyak 1.500 tentara tambahan ke Paris setelah serangan yang menewaskan sedikitnya 120 orang, Jumat waktu setempat (13/11/2015), menurut kantor kepresidenan.
"Dewan pertahanan Prancis akan berkumpul, Sabtu (14/11/2015) pukul 9 pagi waktu Prancis(15.00 WIB).
Sudah ada 1.500 tentara tambahan yang telah dikerahkan," kata Istana Kepresidenan Elysee dalam sebuah pernyataan.
Sebagaimana diketahui, Ibu kota Prancis tersebut berada dalam kondisi mencekam setelah pria bersenjata dan pelaku bom bunuh diri menyerang sebuah restoran, gedung pertunjukan dan lokasi dekat stadion olahraga di beberapa lokasi berbeda di Paris.
Menurut pejabat Pemerintah Kota Paris, kelompok bersenjata tersebut secara sistematis melepaskan rentetan tembakan dan membunuh hampir 100 orang yang berada di gedung pertunjukan Bataclan.
Pasukan antiteror yang kemudian diterjunkan dan menyerbu gedung, berhasil membunuh kelompok pria bersenjata tersebut dan menyelamatkan lusinan pengunjung yang terguncang dan ketakutan.
Setidaknya 40 orang lainnya teas dalam serangan yang secara serentak terjadi lima lokasi berbeda di Paris, termasuk serangan bom bunuh diri diluar stadion sepak bola dimana Hollande dan rekannya Menteri Luar Negeri Jerman sedang menonton pertandingan persahabatan antara tuan rumah Perancis dan Jerman.
Setelah dievakuasi dari stadion, Hollande langsung mengumumkan bahwa Perancis berada dalam kondisi darurat, pernyataan keadaan darurat yang untuk pertama kalinya dalam satu dekade terakhir.
Hollande juga menyatakan menutup perbatasan untuk mencegah agar kelompok penyerang lainnya tidak bisa melarikan diri.
Layangan kereta api bawah tanah Paris ditutup, sementara sekolah, kampus serta gedung emerintah juga ditutup, Sabtu (Minggu WIB).
"Ini sangat mengerikan," kata Hollande dengan suara bergetar saat menyampaikan pernyataan melalui stasiun televisi, sebelum memimpin rapat darurat bersama kabinetnya.
Hollande kemudian segera mengunjungi lokasi serangan bom, termasuk gedung pertunjukan Bataclan dan bersumpah bahwa pemerintah Perancis akan menumpas tanpa ampun aksi teroris.
Semua layanan darurat juga dimobilisasi dan polisi yang sedang cuti dipanggil untuk bertugas, sekitar 1.500 tentara dikerahkan untuk membantu evakuasi para korban di rumah sakit.
Tidak diketahui secara pasti apakah kelompok bersenjata yang lain masih berkeliaran.
Siaran radio mengimbau warga Kota Paris agar tetap di rumah dan menjauh dari jalan-jalan. Warga juga diimbau agar memberikan tempat perlindungan bagi siapa pun yang berada di jalan.
Serangan paling mematikan dan menimbulkan banyak korban terjadi di gedung pertunjukan Bataclan, arena konser yang populer dimana grup musik asal Kalifornia, Eagles of Death Metal sedang menggelar konser.
Gedung konser tersebut hanya berjarak beberapa ratus meter dari bekas kantor tabloid Charlie Hebdo yang menjadi target serangan teroris pada Januari lalu.
"Kami tahu siapa kelompok yang menyerang itu," kata Hollanda tanpa menyebut secara tegas nama kelompok yang dimaksud.
Siapa Penuh Seluruh Perancis berada dalam kondisi siaga penuh sejak serangan ke Charlie Hebdo dan pasar swalayan Kosher di Paris di Paris pada Januari lalu yang menewaskan 18 orang.
Hollande juga memutuskan untuk membatalkan kepergian ke Turki akhir minggu ini untuk menghadiri pertemuan G20.
Presiden AS Barack Obama dan Kanselir Jerman Angela Merkel memimpin solidaritas dunia yang bersama Sekjen PBB Ban Ki-moon mengecam serangan keji tersebut dan meminta agar sandera segera dilepaskan.
Julien Pearce, seorang wartawan radio Europa 1, kebetulan sedang berada di dalam gedung pertunjukan tembakan dimulai.
Menurut kesaksikan Pearce, beberapa anak-anak yang masih sangat muda dan tanpa menggunakan topeng dan bersenjatakan senapan jenis Kalashnkov, langsung melepaskan tembakan membabi buta ke arah kerumuman penonton.
"Mayat bergelimpangan dimana-mana," katanya.
Sementara Toon, 22, saksi lainnya yang tinggal dekat Bataclan, mengatakan bahwa ia sedang berjalan ke arah gedung bersama dua orang temannya ketika melihat tiga laki-laki muda berpakaian hitam dan memegang senjata. Ia dan rekan-rekannya tidak jadi masuk gedung.
Salah satu dari pria bersenjata tersebut langsung melepaskan tembakan ke kerumuman penonton.
"Orang-orang berjatuhan seperti kartu domino," kata Toon yang menyaksikan pengunjung yang tertembak di bagian kaki, bahu, punggung, serta beberapa orang yang tergeletak.
Belum ada pihak yang menyatakan bertanggung jawab atas serangan tersebut, tapi beberapa pendukung kelompok militan negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) menyatakan di akut Twitter bahwa merekalah yang melakukan serangan itu.
Suara ledakan terdengar sampai ke Stade de France, arena yang berlokasi di pinggiran selatan Saint-Denis, dimana sedang berlangsung pertandingan sepak bola persahabatan antara Peranis dan Jerman.
Seorang saksi mata mengatakan, ledakan tersebut melemparkan orang keluar restoran cepat saji McDonald's yang berseberangan dengan stadion.
Pertandingan sepak bola tersebut berlangsung sampai selesai, tapi kepanikan segera menjalar setelah beredarnya kabar soal serangan teroris tersebut
(Antara)
Berita Terkait
-
Klasemen Liga Prancis: Marseille Tumbang, PSG Melaju, Calvin Verdonk Absen di Pesta Gol Lille
-
Dua Pria Ditangkap Terkait Pencurian Permata Berharga di Museum Louvre
-
Klasemen Liga Prancis: Lille Naik ke Posisi 5 usai Bantai Metz, Selisih 3 Poin Saja dari PSG
-
Bikin Gempar Mau Gugat YG Entertainment, Kondisi Park Bom 2NE1 Disebut Mengkhawatirkan
-
Jadwal Liga Prancis Akhir Pekan Ini Sabtu Minggu Senin, Calvin Verdonk is Back!
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
Terkini
-
Melejit di Puncak Survei Cawapres, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tertarik Politik
-
Korupsi CPO: Pengacara 3 Raksasa Sawit Minta Dibebaskan, Gugat Dakwaan Jaksa
-
Kapolda Metro Jaya Perintahkan Propam Tindak Polisi Pelaku Catcalling di Kebayoran Baru
-
Hujan Deras Bikin Jakarta Macet Parah, Dirlantas Polda Metro Turun Langsung ke Pancoran
-
Pulangkan 26 WNI Korban Online Scam di Myanmar, Menteri P2MI: Jangan Tergiur Tawaran Kerja Ilegal
-
OC Kaligis Sebut Sidang Sengketa PT WKM dan PT Position Penuh Rekayasa, Ini Alasannya
-
Jerat Utang Whoosh: DPD Peringatkan PT KAI di Ambang Krisis, Kualitas Layanan Terancam Anjlok
-
Biaya Haji Tahun 2026 Ditetapkan Rp87 Juta, Wamenhaj: Harusnya Naik Rp2,7 Juta
-
Jejak Pemerasan Rp53 M di Kemnaker: KPK Geledah Rumah Eks Sekjen Heri Sudarmanto, 1 Mobil Disita
-
Presiden Prabowo Panggil Dasco Mendadak Tadi Pagi, Bahas Apa?