Suara.com - Warga yang menjadi korban sabetan senjata tajam di Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) di Desa Larangan Tokol, Pamekasan, Jawa Timur, Minggu (15/11) dini hari tercatat tiga orang menderita luka-luka.
"Ketiga orang yang menjadi korban (luka-luka, red) itu, masing-masing bernama Samsuri (38), Moh Edi Hariyanto (34) dan Sarullah (44)," kata Komandan Kodim 0826 Pamekasan Letkol Arm Mawardi, di Pamekasan, Minggu.
Korban bernama Samsuri merupakan warga Dusun Taman 1, Desa Larangan Tokol Kecamatan Tlanakan. Ia mengalami luka di bagian pinggang, dan robek di bahu kanan dekat leher. Korban Moh Edi Hariyanto mengalami luka gores pipi kiri, sedangkan Sarullah mengalmi luka gores/robek pada bagian dada.
"Semua korban luka-luka itu merupakan warga Dusun Taman 1, Desa Larangan Tokol," katanya menjelaskan.
Kasus carok di Di Desa Larangan Tokol, Kecamatan Tlanakan itu, terjadi Minggu (15/11) sekitar pukul 01.30 WIB di Dusun Taman. Perkelahian itu antara pendukung calon kepala desa nomor 2 Peltu Marinir Abd Hamid dengan pendukung calon kepala desa nomor urut 4, Siswanto.
Kasus ini terjadi, karena ada sekelompok orang dengan mengendari mobil bernomor polisi M 1522 E yang merupakan pendukung calon kades nomor urut 2 di Desa Larangan Tokol hendak melintas di jalan umum Dusun Taman dan dihadang oleh pendukung calon kades nomor 4 dengan menggunakan lincak.
Para pendukung calon kades nomor urut 2 ini selanjutnya menyingkirkan lincak yang dipasang pendukung nomor urut 4, namun massa pendukung nomor urut 4 itu tidak terima dan langsung melakukan aksi penyerangan.
Menurut Babinsa setempat Kopka Umarul Faruk, mobil yang hendak melintas di Dusun Taman 1 itu sebanyak dua unit dan semua penumpangnya merupakan pendukung calon kades 2.
"Namun, karena kalah jumlah, maka pendukung calon kades nomor urut 2 itu akhirnya melarikan diri," kata Faruk.
Ia menjelaskan kasus itu ditangani Polres Pamekasan dan dua mobil yang dikendarai pendukung calon kades nomor urut 2 tersebut telah diamankan polisi. Selain mengamankan dua unit mobil, polisi juga menangkap seorang pendukung calon kades nomor urut 2 bernama Suparman. Barang bukti lain yang juga disita polisi berupa senjata tajam jenis celurit dan sebilah golok.
Di antara pendukung calon kades nomor 2 yang terlibat carok di Dusun Taman 1, Desa Larangan Tokol, Kecamatan Tlanakan, Minggu dini hari itu, seorang oknum anggota Marinir TNI dari Surabaya berinisial BP, teman calon kades nomor urut 2 Peltu Marinir Abd Hamid.
Berdasarkan catatan gabungan dari unsur Kodim dan Polres Pamekasan, keterlibatan oknum TNI dalam tahapan pelaksanaan pilkades di Pamekasan kali ini, bukan hanya di Desa Larangan Tokol, akan tetapi juga di Desa Teja Barat, Kecamatan Kota, Pamekasan.
Oknum TNI yang terlibat dalam politik praktis di dua desa yang hendak menggelar pilkades itu, bukan dari Kodim 0826 Pamekasan, akan tetapi dari TNI-AU Jakarta dan Marinir Surabaya. Desa Larangan Tokol, Kecamatan Tlanakan, merupakan satu dari 71 desa yang hendak menggelar pilkades serentak 16 November 2015. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah
-
Risma Apresiasi Sopir Ambulans dan Relawan Bencana: Bekerja Tanpa Libur, Tanpa Pamrih