Suara.com - Media-media Inggris, Minggu (15/11/2015), mengabarkan adalah upaya Pemerintah Inggris mengerahkan pasukan khusus untuk melakukan pengamanan menyusul serangan bom dan penembakan di Paris, Prancis, yang menewaskan 129 orang.
Pengerahan pasukan ini dilakukan untuk membantu kepolisian Inggris melakukan pengamanan.
Laporan media Inggris tanpa sumber itu menyampaikan, pasukan khusus tanpa seragam membantu polisi di tempat umum yang sibuk, termasuk kereta api dan stasiun metro, pusat perbelanjaan dan distrik hiburan populer.
Sementara Menteri Dalam Negeri Theresa May tidak menyangkal laporan itu dan mengatakan kepada BBC bahwa pengaturan"dilakukan untuk memberi polisi bantuan militer jika diperlukan.
"Ada uji coba pengaturan untuk memberi bantuan militer," kata Theresa May BBC ketika ditanya tentang kebenaran laporan itu.
"Saya tidak mengomentari tentang pengerahan tertentu yang dilakukan, tapi kami melakukan pengerahan di tempat polisi perlu mendapat bantuan militer," katanya.
Mark Rowley, Kepala Dewan Polisi Nasional untuk upaya kontra-terorisme, mengatakan bahwa kepolisian di pelabuhan telah diperkuat.
"Orang mungkin melihat beberapa perubahan di acara-acara di kota besar di seluruh negeri," tambahnya.
Tingkat ancaman Inggris, yang diberlakukan sejak Agustus tahun lalu, tidak berubah setelah serangan Paris. Tingkat ancaman itu berarti serangan sangat memungkinkan terjadi.
May diperkirakan akan memimpin pertemuan komite Cobra darurat pemerintah kemudian pada Minggu untuk meninjau respon keamanan Inggris pascaserangan Paris. (AFP/Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
-
Jadi Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia, John Herdman Punya Kesamaan Taktik dengan STY
-
Kelangsungan Usaha Tidak Jelas, Saham Toba Pulp Lestari (INRU) Digembok BEI Usai Titah Prabowo
-
Satu Calon Pelatih Timnas Indonesia Tak Hadiri Proses Wawancara PSSI, Siapa?
-
5 HP Tahan Air Paling Murah untuk Keamanan Maksimal bagi Pencinta Traveling
Terkini
-
Pramono Anung Tantang Gen Z Jakarta Atasi Macet dan Sampah, Hadiahnya Jalan-Jalan ke New York
-
Neraka 'Online Scam' ASEAN, Kemiskinan Jadi Umpan Ribuan WNI Jadi Korban TPPO
-
KPK Rampungkan Penyidikan, Noel Ebenezer Cs Segera Diadili Kasus Pemerasan K3
-
Prabowo Pastikan Hunian Tetap Dibangun, Korban Bencana Sumatra Dapat Huntara Lebih Dulu
-
Tragis! Tergelincir di Tikungan, Pemotor Tewas Seketika Disambar Bus Mini Transjakarta
-
Wafat di Pesawat Usai Tolak Tambang Emas, Kematian Wabup Sangihe Helmud Hontong Kembali Bergema
-
PLN Pastikan Kesiapan SPKLU Lewat EVenture Menjelang Natal 2025 & Tahun Baru 2026
-
Soal Polemik Perpol Baru, Kapolri Dinilai Taat Konstitusi dan Perkuat Putusan MK
-
Kritik Penunjukan Eks Tim Mawar Untung sebagai Dirut Antam, KontraS: Negara Abai Rekam Jejak HAM!
-
Mendagri Tito Serahkan Bantuan untuk Warga Terdampak Bencana di Sumbar