Suara.com - Tujuh negara bagian Amerika Serikat menyatakan tegas menolak menampung pengungsi dari Suriah dan tak mau mengikuti kebijakan pemerintah federal.
Mereka berpendapat terlalu bahaya untuk membiarkan orang-orang dari negara yang tercabik perang t masuk ke AS setelah terjadinya serangan maut di Paris pada Jumat (13/11/2015), yang mengakibatkan 129 orang tewas.
Para gubernur dari kalangan Partai Republik, yaitu Greg Abbott dari Texas, Asa Hutchinson dari Arkansas, Mike Pence dari Indiana, Bobby Jindal dari Louisiana serta Phil Bryant dari Mississippi mengatakan negara bagian mereka tidak akan lagi mendukung target pemerintahan Presiden Barack Obama untuk menerima 10 ribu pengungsi Suriah dalam beberapa tahun ke depan.
"Texas tidak akan ambil bagian dalam program terkait para pengungsi Suriah, yang salah satu di antara mereka bisa saja memiliki kaitan dengan terorisme, untuk menetap di Texas," kata Abbott.
Pernyataan itu disampaikan Abbott melalui surat terbuka kepada Presiden Obama, Senin (16/11/2015).
"Anda (Obama,) maupun para pejabat federal tidak ada yang bisa menjamin para pengungsi Suriah itu tidak akan melakukan kegiatan teror,” tegasnya lagi.
Dua negara yang sudah terlebih dahulu menolah yakni Alabama dan Michigan.
Keputusan untuk tidak menerima pengungsi dari Suriah itu diambil tiga hari setelah para kelompok bersenjata dan pengebom bunuh diri, yang diyakini merupakan bagian dari kelompok ISIS melakukan serangan di sejumlah tempat di Paris.
Sebuah paspor Suriah, yang ditemukan di dekat salah satu mayat penyerang, menunjukkan bahwa si pemegang paspor masuk ke Yunani pada Oktober.
Amerika Serikat telah menerima 1.682 pengungsi Suriah dalam tahun fiskal federal, yang telah berakhir pada 30 September. Jumlah tersebut merupakan peningkatan tajam dari satu tahun sebelumnya, yaitu 105 orang.
Menteri Luar Negeri John Kerry mengatakan pada September bahwa Amerika Serikat akan meningkatkan jumlah pengungsi yang akan ditampung AS dari semua negara, yaitu 15.000 orang per tahun untuk masa dua tahun. Dengan jumlah itu, angka keseluruhan mencapai 100.000 orang per tahun hingga 2017. (Reuters)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Polisi Temukan Serbuk Pemicu Ledakan di Rumah Terduga Pelaku Peledakan SMAN 72
-
Densus 88 Terlibat Dalami Motif Terduga Pelaku Peledakan di SMAN 72
-
Blak-blakan Sebut Soeharto Diktator, Cerita 'Ngeri' Putri Gus Dur Dihantui Teror Orba Sejak SMP
-
Sindiran Pedas PDIP usai Jokowi Dukung Soeharto Pahlawan: Sakit Otaknya!
-
Masuk Komisi Reformasi Polri Bentukan Prabowo: Sepak Terjang Idham Azis, Nyalinya Gak Kaleng-kaleng!
-
Menkeu Purbaya Bakal Redenominasi Rupiah, Apa Manfaatnya?
-
Alasan Presiden Mahasiswa UIN A.M. Sangadji Ambon Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional
-
Jenguk Korban Ledakan SMAN 72, Mensos Pastikan Biaya Pengobatan Ditanggung Pemerintah
-
Siswa Terduga Kasus Bom Rakitan di SMAN 72 Korban Bullying, Begini Kata Pengamat Teroris
-
Hadirkan Pemerataan Pembangunan Sampai ke Papua, Soeharto Dinilai Layak Sandang Pahlawan Nasional