Suara.com - Peneliti Indonesian Institute for Development and Democracy Arif Susanto menilai pengaruh Ketua DPR Setya Novanto masih kuat lantaran. Indikasinya, kata dia, Novanto kerapkali lepas dari berbagai masalah kelas berat yang mendera. Kasus dugaan pencatutan nama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla ketika minta saham kepada PT. Freeport Indonesia sebagai imbalan andil dalam perpanjangan kontrak, hanyalah di antaranya.
"Setya Novanto bukan skandal pertamanya. Tapi dia hampir selalu lolos dari skandalnya," kata Arif di Jakarta, Kamis (19/11/2015).
Arif mengaku sudah lama menyoroti kinerja Novanto di DPR. Menurut Arif selama Novanto memimpin parlemen, kredibilitas semakin merosot.
"Tidak ada prestasi besar Setya Novanto di DPR," kata Arif.
Arif pun mendesak Novanto mundur dari Ketua DPR agar Mahkamah Dewan Kehormatan mudah mengusut dugaan pelanggaran etik yang dilakukannya.
"Sekarang dia tak punya legitimasi atas kepemimpinannya di DPR Setya Novanto jelas harus non aktif dari ketua DPR. Ini akan mempermudah MKD untuk memeriksanya. Ini bisa dibawa ke ranah hukum," katanya.
Kasus Setya Novanto mencuat setelah Menteri ESDM Sudirman Said melaporkannya ke Mahkamah Kehormatan Dewan pada Senin (16/11/2015).
Di tengah desakan agar Setya Novanto diganti, kasus tersebut saat ini sedang ditangani Mahkamah Kehormatan Dewan.
Di sejumlah kesempatan, Setya Novanto membantah keras mencatut nama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Ia juga membantah minta saham dalam pertemuan dengan pimpinan Freeport. Ia menyayangkan beredarnya transkrip percakapan yang menurutnya tidak utuh.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Pakar Hukum Unair: Perpol Jabatan Sipil Polri 'Ingkar Konstitusi', Prabowo Didesak Turun Tangan
-
Duka Sumut Kian Pekat, Korban Jiwa Bencana Alam Bertambah Jadi 369 Orang
-
Polisi Tantang Balik Roy Suryo dkk di Kasus Ijazah Jokowi: Silakan Ajukan Praperadilan!
-
Besok Diprediksi Jadi Puncak Arus Mudik Nataru ke Jogja, Exit Prambanan Jadi Perhatian
-
Mendagri: Pemerintah Hadir Penuh Tangani Bencana di Sumatera
-
Ancaman Bencana Kedua Sumatra: Saat Wabah Penyakit Mengintai di Tenda Pengungsian
-
METI: Transisi Energi Berkeadilan Tak Cukup dengan Target, Perlu Aksi Nyata
-
Kejagung Buka Kemungkinan Tersangka Baru Kasus Pemerasan Jaksa, Pimpinan Juga Bisa Terseret
-
Cuan dari Gang Sempit: Kisah PKL Malioboro yang Sukses Ternak Ratusan Tikus Mencit
-
MPR Dukung Kampung Haji, Dinilai Bikin Jemaah Lebih Tenang dan Aman Beribadah