Penanganan kasus dugaan penyalahgunaan jabatan oleh Ketua DPR, Setya Novanto oleh Majelis Kehormatan Dewan (MKD) DPR terus mendapatkan pengawasan dari publik.
Hingga Selasa (24/11/2015) pagi, dua petisi warga terkait Setya Novanto di laman Change.org telah ditanda-tangani 110 ribu orang.
Desakan masyarakat agar MKD membuka sidang Setya Novanto disuarakan dalam petisi yang dibuat oleh Kurnia Ramadhana dari Gerakan Turun Tangan. Petisi berjudul “Ayo dukung Sidang MKD DPR RI meraih lebih dari 32 ribu dukungan.
Menanggapi berlarut-larutnya proses di MKD dalam menentukan terbuka atau tidaknya sidang Setya Novanto, menurut Ramadhan, sebagai ketidak-seriusan MKD.
“Mereka yang hadir di Rapat MKD adalah perwakilan rakyat yang mengatasnamakan seluruh rakyat Indonesia. Seharusnya pertanggung jawaban mereka adalah kepada keseluruh rakyat Indonesia, bukan ke petinggi partai mereka. Publik berhak tahu tentang dinamika apa yang terjadi dalam rapat MKD DPR RI. Ini penting untuk pengembalian nama baik instutusi legislatif Indonesia dan kepercayaan masyarakat setelah diguncang kasus Setya Novanto, yang notabene merupakan Pimpinan tertinggi DPR. Tidak ada pilihan lain, buka sidang Setya Novanto kepada publik,” tulis Ramadhan dalam petisi yang diunggahnya.
Desakan publik agar sidang digelar secara terbuka juga disuarakan oleh publik figur melalui social media, antara lain oleh Pandji Pragiwaksono, Yunarto Wijaya, Rene Suhardono, Emerson Yuntho, Burhanudin Muhtadi, Prof. Mahfud MD, Budiman Sudjatmiko, dan lainnya.
“Transparansi atau keterbukaan dan sikap tidak berpihak merupakan prasyarat untuk menemukan kebenaran yang menyangkut anggota apalagi pimpinan DPR. Sidang MKD yang terbuka merupakan prasyarat memulihkan citra MKD dan DPR yang amat negatif di mata rakyat. Jika tidak, yang akan terjadi adalah kongkalikong,” kata A. Setiawan Abadi, netizen pembuat petisi #PapaMintaSaham www.change.org/PapaMintaSaham
Petisi yang dibuat Setiawan Abadi berjudul “Pecat Ketua DPR Setya Novanto yang mencatut nama Presiden Joko Widodo dan Wapres JK”, saat ini sudah didukung oleh lebih dari 76 ribu tandatangan masyarakat.
“Sebagai pilar demokrasi, DPR termasuk MKD haruslah berfungsi berdasarkan asas dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Dengan demikian sidang MKD, apalagi yg menyangkut anggota dan atau pimpinan. Oleh kerena itu sidang Setya Novanto harus diadakan secara terbuka sebagai pertanggungjawaban terhadap rakyat,” tambah Setiawan.
Berita Terkait
-
Sidang MKD: Ahli Hukum Warning Pelaku Hoaks, Video Uya Kuya Jadi Bukti
-
Di Sidang MKD: Ahli Sebut Ucapan Ahmad Sahroni Salah Dipahami Akibat Perang Informasi
-
Di Sidang MKD: Ahli Media Sosial Sebut Isu Demo Agustus Sarat Penggiringan Opini
-
Kesaksian di Sidang MKD Dugaan Pelanggaran Etik: Tak Ada Bahasan Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR
-
MKD Beberkan Dugaan Pelanggaran Etik 5 Anggota DPR: Joget di Sidang hingga Ucapan Kontroversial
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
Terkini
-
OTT KPK di Riau! Gubernur dan Kepala Dinas Ditangkap, Siapa Saja Tersangkanya?
-
KPK Sebut OTT di Riau Terkait dengan Korupsi Anggaran Dinas PUPR
-
Polisi Berhasil Tangkap Sindikat Penambangan Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi
-
600 Ribu Penerima Bansos Dipakai Judi Online! Yusril Ungkap Fakta Mencengangkan
-
Pemerintah Segera Putihkan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, Catat Waktunya!
-
Pengemudi Ojol Jadi Buron Usai Penumpangnya Tewas, Asosiasi Desak Pelaku Serahkan Diri
-
Sempat Kabur Saat Kena OTT, Gubernur Riau Ditangkap KPK di Kafe
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru