Suara.com - Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra menyatakan penolakannya terhadap sistem Parliamentary Threshold pada Pemilu mendatang dan pemerintah diminta segera menyiapkan peraturan perundang-undangan tentang Pemilu sejak dini.
"Kalau bisa tahun ini pemerintah sudah menyiapkan peraturan perundang-undangan tentang Pemilu agar pembahasannya tidak mendadak, sehingga bisa menghasilkan peraturan yang benar-benar matang dan tidak merugikan salah satu pihak," kata Yusril seperti dikutip Antara di Malang, Rabu.
Ia mengakui dengan diberlakukannya sistem Parliamentary Threshold (PT), PBB yang pada Pemilu lalu seharusnya memiliki wakil di DPR harus rela menyerahkan pada partai lain yang PT-nya lebih tinggi. "Ini kan lucu, anggota dewan yang jadi tidak dilantik, tapi yang tidak jadi justru dilantik," ujarnya.
Saat ini, lanjutnya, PBB tidak mempunyai wakil di lembaga wakil rakyat (DPR) karena sistem Pemilu yang sangat tidak menguntungkan. Kalau mau jujur, kursi PBB lebih banyak dari Partai Hanura, tetapi karena sistemnya seperti itu, PBB harus tersingkir dari kursi parlemen.
Menyadari pengalaman politik pada Pemilu sebelumnya, Yusril mendesak pemerintah agar menyiapkan peraturan perundangan tentang Pemilu sedini mungkin agar pembahasannya juga tidak dilakukan secara mendadak.
"Menyadari kelemahan model PT minimal 2,5 persen itu, PBB merasa perlu menggelar Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) di Jawa," katanya.
Menyinggung pelaksanaan Mukernas yang dibuka di Kota Malang pada Rabu (25/11) malam, Yusril Ihza Mahendra mengatakan tema besar yang diangkat adalah meningkatkan "Konsolidasi dan Revitalisasi Kekuatan Partai".
Menurut dia, konsolidasi dan revitalisasi kekuatan partai akan mengacu pada langkah membangun beberapa hal, di antaranya manajemen partai, infrastruktur, pengkaderan, pencitraan dan pemenangan Pemilu serentak. "Mukernas ini kami lakukan setelah Muktamar ke-4 tahun ini," katanya.
Upaya partai untuk mewujudkan hal itu sudah dilakukan dengan membangun struktur kepengurusan hingga tingkat paling bawah, yakni kecamatan dan desa. Pada 2016, seluruh struktur harus sudah terbentuk dan 2017 sudah jalan.
"Sebenarnya PBB secara ideologis memiliki akar dalam masyarakat, bahkan sebelum partai ini didirikan pada 1998 silam. Oleh karena itu, kami sebenarnya punya basis riil yang menjadi modal dan kekuatan kami dalam dunia perpolitikan," ucapnya. (Antara)
Berita Terkait
-
ICJR Skakmat Yusril: Tawaran Restorative Justice untuk Demonstran Itu Konsep Gagal Paham
-
Perang Interpretasi Janji Presiden Prabowo: Yusril Sebut 'Masuk Akal', Lukman Bilang 'Setuju'
-
Yusril Ungkap Fakta: Presiden Prabowo Belum Perintahkan Pembentukan Tim Investigasi
-
Yusril Bongkar 'Sistem Gila' Pemilu, Modal Jadi Caleg Ternyata Jauh Lebih Gede dari Gajinya
-
Soal Usulan TGPF Demo Rusuh Agustus, Menko Yusril: Keputusan di Tangan Presiden Prabowo!
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Polemik Selesai, TNI Resmi 'Luruskan Informasi' dengan Ferry Irwandi
-
Perang Interpretasi Janji Presiden Prabowo: Yusril Sebut 'Masuk Akal', Lukman Bilang 'Setuju'
-
ICJR Skakmat Yusril: Tawaran Restorative Justice untuk Demonstran Itu Konsep Gagal Paham
-
Pakar Bongkar Pencopotan Sri Mulyani dan Budi Gunawan, Manuver Prabowo Ambil Alih Penuh Kendali?
-
Kapolri Absen Jemput Presiden Prabowo di Bali di Tengah Isu Penggantian TB-1
-
Yusril Ungkap Fakta: Presiden Prabowo Belum Perintahkan Pembentukan Tim Investigasi
-
Dari Ancaman Laporan ke Permintaan Maaf, Ferry Irwandi Umumkan Kasusnya dengan TNI Berakhir Damai
-
'Percuma Ganti Orang, Sistemnya Bobrok', Kritik Keras YLBHI di Tengah Isu Ganti Kapolri
-
Tiga Pesawat Tempur Baru dari Prancis Diserahkan ke TNI AU Awal 2026
-
Istana Bantah Presiden Prabowo Kirim Surpres Penggantian Kapolri ke DPR, Mensesneg: Belum Ada