Suara.com - Dua remaja berinisial DG (15) dan RI (16) yang diduga kerap melakukan pemerasan di kawasan Taman Menteng diamankan petugas Kepolisian Sektor Menteng, Jakarta Pusat. Kedua pelaku mengaku, uang yang mereka dapat dari memeras akan digunakan untuk membeli minuman keras.
Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Menteng, Ajun Komisaris Polisi Ridwan Soplanit mengatakan, keduanya diringkus usai memeras dua korban di Taman Menteng, Jakarta Pusat, Jumat dini hari (4/12/2015) sekitar pukul 01.10 WIB. Kedua pelaku meminta uang secara paksa sambil menodongkan senjata tajam jenis pisau lipat kepada dua korban berinisial AG (20) dan L (19) yang sedang asik ngobrol di Taman menteng.
"Korban diancam menggunakan pisau. Karena tidak mempunyai barang berharga lain, korban hanya memberikan Rp50 ribu," kata Ridwan saat dihubungi Jumat.
Ridwan menambahkan, setelah mendapatkan uang, kedua pelaku langsung melarikan diri. Namun, korban langsung meneriaki kedua pelaku "maling" sehingga membuat warga di sekitar Taman Menteng beramai-ramai menangkap kedua pelaku.
"Pelaku pun diserahkan ke petugas yang kebetulan sedang melakukan patroli. Dari tangan pelaku kami menyita uang Rp50 ribu, pisau lipat saat mengancam korban dan sepeda motor milik pelaku," kata Ridwan.
Kedua pelaku sudah mengakui perbuatannya saat dibawa ke Kantor Polisi Sektor Menteng. Hasil perbuatannya akan digunakan untuk membeli minuman keras.
Ridwan mengungkapkan, beberapa rekan kedua pelaku juga kerap melakukan hal yang sama untuk memperoleh uang.
Ridwan menjelaskan Kedua pelaku saat ini terancam masuk penjara dan dijerat dengan pasal pemerasan dengan senjata tajam
Kepolisian Sektor Menteng akan terus mencari para pelaku pemerasan dengan senjata tajam yang kerap meresahkan para pengunjung Taman Menteng.
Berita Terkait
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Diperiksa KPK Pakai Peci Hitam, Eks Wamenaker Noel: Ini Simbol
-
Dituding Makan Bareng Jaksa Nikita Mirzani, Klarifikasi Fitri Salhuteru Malah Bikin Panas
-
KPK Perpanjang Masa Penahanan Eks Wamenaker Noel Cs dalam Kasus Pemerasan K3
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO