Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). (Suara.com/Bowo Raharjo)
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengaku sangat kesal dengan sikap Pusat Pengelola Komplek (PPK) Kemayoran. Pasalnya bukan hanya sekali saja dikecewakan oleh PPK Kemayoran terkait penolakan lahan untuk Wisma atlet, tetapi juga ditolaknya permintaan terkait pengubahan lapangan golf menjadi lapangan sepakbola.
"C2-C3 (kavling), kami juga mau minta lapangan golf, mau bikin jadi lapangan sepakbola. Karena ngapain lapangan golf, yang main golf paling cuma 30 orang. Kalau bikin lapangan sepakbola bisa ratusan orang main sepakbola. Nggak dikasih juga. Ya sudah kalau nggak dikasih makan aja tuh Kemayoran sama PPK Kemayoran," kata Ahok di Balaikota DKI, Jakarta Pusat, Jumat (4/12/2015).
Ahok yang pernah menjadi anggota Komisi II DPR RI pun mengaku paham betul bagaimana kelakuan dan sikap pihak PPK. Bahkan, menurutnya, PPK telah menggadaikan semua aset ke orang lain.
"Semua enggak dikasih lagi pokoknya. Jadi kalau mau komersial, saya mau tanya, PPK kemayoran nyumbang berapa ke negara, selama ini kerja sama dengan swasta? Saya dulu di Komisi II DPR, panja aset negara, jadi sudah tau tuh kasusnya mereka seperti apa. Enggak pernah beres kok PPK Kemayoran. Semua aset digadein ke orang lain kok," katanya.
Sebelumnya, Ahok geram atas ditolaknya pemberian hibah lahan di Kemayoran, Jakarta Pusat, dari Sekretariat Negara ke Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terkait pembangunan wisma atlet atau rumah susun (Rusun) untuk Kampung Atlet Asian Games 2018. Dia menduga ditolaknya pemberian hibah lahan itu karena ada lobi-lobi pihak PPK Kemayoran dengan Komisi II DPR RI.
"Buat saya sih enggak ada masalah. Saya punya tanah banyak, kami akan bangun rusun. Ini kan dalam rangka untuk Asian Games, kalau kayak gini OCA (Olympic Council Asia) datang, saya akan bilang, saya sudah perintahkan Jakpro ((PT. Jakarta Propertindo) tarik saja, enggak usah kerjain. Kalau komersial, suruh orang saja komersial," tutupnya.
Komentar
Berita Terkait
-
PWNU DKI Ingatkan soal Transformasi PAM Jaya: Jangan Sampai Air Bersih Jadi Barang Dagangan
-
Uji Coba Jalur Gratis Tol Fatmawati 2 Sukses Kurangi Kemacetan TB Simatupang
-
Atasi Macet TB Simatupang, Pemprov DKI Uji Coba Jalur Tambahan Tol Fatmawati
-
Nggak Perlu Lompat Pagar lagi, Kini di Stasiun Cikini Ada Pelican Crossing
-
Ahok Buka Kartu: 3 Kunci Ini Bisa Bikin Otomotif RI Jadi Raksasa Ekonomi
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
Terkini
-
Viral Aksi Perpeloncoan Mahasiswa Baru Diduga Kampus Unsri, Dipaksa Cium Teman
-
Said Didu Bongkar Sinyal Keras Jokowi ke Prabowo: Ancaman 'Paket Maut' dan Kunci Tiket 2 Periode
-
Pusing hingga Muntah, Dinkes Garut Ungkap 600 Siswa Keracunan MBG: Alhamdulillah Semua Sudah Sehat
-
Geger Riwayat Pendidikan Gibran: Data KPU vs Setneg Bikin Geleng-geleng, S1 Dulu Baru Setara SMK?
-
Gugatan Rp125 Triliun Lanjut ke Mediasi, Gibran Bakal Hadir?
-
Geram Bunyi Tet Tok Wuk Wuk, DPR ke Polisi: Stop Kawal Artis-Selebgram, Presiden Saja yang Boleh!
-
Geger Penemuan Mayat Anak 8 Tahun di Kos Penjaringan: Apa yang Sebenarnya Terjadi?
-
Analisa Panas Ade Armando: PDIP, Anies dan Demokrat Otaki Isu Ijazah Palsu Jokowi, Dendam Politik?
-
Kapolri Bentuk Tim Reformasi Polri, Apa Target Awal yang Dibenahi?
-
Roy Suryo: Jangan Sampai Jaksa Agung Dikatai Ayam Sayur, Penjarakan Silfester Matutina Sekarang!