Suara.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral berencana membentuk dana energi untuk membangun ketahanan energi nasional pada 2016.
"Seperti Dana Sawit, ini satu ide mengonsolidasi semua dana menjadi satu dan kita menggunakan dana itu untuk membangun ketahanan energi," ujar Menteri ESDM Sudirman Said dalam konferensi pers di Banda Aceh, Sabtu.
Dana tersebut, kata dia, nantinya dapat digunakan untuk eksplorasi, membangun energi terbarukan, riset, pendidikan SDM dan lain-lainnya.
Sumber dananya, ujar dia, selain berasal dari penggabungan dana-dana yang sudah ada, juga akan dikumpulkan dari pajak BBM dan dari APBN.
"Dari Kemenkeu mengeluarkan opsi memungut pajak atau cukai dikhususkan dana atau bekal dana energi. Mengerucut dari masing- masing, dikonsolidasi menjadi satu," tutur dia seperti dikutip Antara.
Perlunya percepatan pembentukan dana energi, kata dia, juga untuk mengejar ketertinggalan pembangunan energi terbarukan.
Ia menuturkan, pemerintah bersungguh-sungguh menempatkan energi baru-terbarukan sebagai kekuatan sumber energi nasional dan menargetkan penggunaan sebesar 23 persen pada 2025.
Menurut dia, Kementerian PPN/Bappenas juga telah memasukkan dana energi ke dalam perencanaan.
Ia mengemukakan, seluruh wakil pemerintah dan kepentingan juga mempercepat pembangunan energi terbarukan dan serius dalam mengurus permintaan energi.
"Kami tidak fokus membangun saja, selain rencana dana ketahanan energi, kami mendorong percepatan transportasi untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, mendorong energi bersih misalnya memanfaatkan sampah jadi energi," kata dia. (Antara)
Berita Terkait
-
Janji Sat-Set Menteri Bahlil: 2 Hari Pasca Kunjungan, Masjid dan Pengungsi di Agam Terang Benderang
-
Kementerian ESDM Buka Peluang Impor Gas dari AS untuk Penuhi Kebutuhan LPG 3Kg
-
Banjir Sumatera Telan Banyak Korban, Kementerian ESDM akan Perketat Amdal
-
Banjir Ganggu Pasokan BBM di Sumatera, Bahlil: Kita Lagi Putar Otak
-
Banjir Sumatera Dikaitkan dengan Tambang Ilegal, Ini Tanggapan Kementerian ESDM
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
-
Kelangsungan Usaha Tidak Jelas, Saham Toba Pulp Lestari (INRU) Digembok BEI Usai Titah Prabowo
-
Satu Calon Pelatih Timnas Indonesia Tak Hadiri Proses Wawancara PSSI, Siapa?
-
5 HP Tahan Air Paling Murah untuk Keamanan Maksimal bagi Pencinta Traveling
-
Rupiah Dijamin Stabil di Akhir Tahun, Ini Obat Kuatnya
Terkini
-
Prabowo Pastikan Hunian Tetap Dibangun, Korban Bencana Sumatra Dapat Huntara Lebih Dulu
-
Tragis! Tergelincir di Tikungan, Pemotor Tewas Seketika Disambar Bus Mini Transjakarta
-
Wafat di Pesawat Usai Tolak Tambang Emas, Kematian Wabup Sangihe Helmud Hontong Kembali Bergema
-
PLN Pastikan Kesiapan SPKLU Lewat EVenture Menjelang Natal 2025 & Tahun Baru 2026
-
Soal Polemik Perpol Baru, Kapolri Dinilai Taat Konstitusi dan Perkuat Putusan MK
-
Kritik Penunjukan Eks Tim Mawar Untung sebagai Dirut Antam, KontraS: Negara Abai Rekam Jejak HAM!
-
Mendagri Tito Serahkan Bantuan untuk Warga Terdampak Bencana di Sumbar
-
Detik-Detik Pengendara Motor Tewas Tertabrak Bus Minitrans di Pakubuwono Jaksel
-
Jawab Kritik Rektor Paramadina, Wamendiktisaintek Tegaskan Fokus Pemerintah Bukan Kuota PTN
-
Korsleting Dominasi Kasus Kebakaran Jakarta, Pengamat: Listriknya 'Spanyol', Separuh Nyolong!