Suara.com - Setelah mendengar Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menolak usulan kenaikan uang transportasi untuk perjalanan dinas anggota DPRD hingga Rp2 juta per hari, Wakil Ketua DPRD Mohamad Taufik, Ketua Fraksi Nasdem Bestari Barus, dan anggota Fraksi PDI Perjuangan Panji Virgiawan, memutuskan untuk menemui Ahok di Balai Kota, Senin (14/12/2015).
"Pertemuan ini karena kalian salah bikin (berita) atau Pak Taufik yang salah ngomong," kata Ahok di dekat Taufik usai pertemuan.
Ketika menanggapi pertanyaan wartawan soal usulan kenaikan uang transportasi anggota DPRD menjadi Rp2 juta per hari, Ahok tidak mengerti apa dasar usulan tersebut. Itu sebabnya, dia langsung menolak. Tetapi belakangan, Ahok tahu dasar usulan kenaikan tunjangan.
"Soal Rp2 juta per hari, ya tentu waktu dengar itu dan ditanya teman-teman saya bilang saya nggak setuju karena nggak ada dasarnya. Tapi kalau perjalanan dinas disesuaikan dengan eselon II dan gubernur ya boleh karena ada surat dari Mendagri (Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo) kalau anggota dewan itu sesuai dengan eselon II untuk perjalanan dinasnya," kata Ahok.
Kendati setuju kenaikan nilai tunjangan perjalanan ke luar kota, Ahok memastikan tidak memenuhi seratus persen.
"Ya setuju tapi nggak sampai Rp2 juta. Ada hitungan eselon II-nya. Kurang lebih Rp1,5 juta. Tadi kan Rp2 juta per hari, tadi saya bilang kayak dong kita Rp2 juta per hari duduk saja," katanya.
"Ini kalau keluar kota ke luar negeri juga ada hitungannya. Jadi disamakan dengan eselon II dan gubernur wakil gubernur. Kalau pimpinan dewan itu sama kayak gubernur wakil gubernur," Ahok menambahkan.
Sebelumnya, Taufik mengatakan saat ini perjalanan dinas dewan hanya sekitar Rp470 ribu per hari. Menurut Taufik anggaran tersebut kurang banyak.
"Kalau perjalanan dinas itu, kita bisa nombok gitu lho. Ini sudah 12 tahun biaya perjalanan dinas nggak pernah naik. Sekarang sudah ada keputusan Mendagri dan nilainya kami sesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah. Nanti diputuskan dengan keputusan gubernur," kata Taufik.
Tag
Berita Terkait
-
Dana Transfer Dipangkas Rp 15 Triliun, APBD DKI 2026 Anjlok dan Gubernur Perintahkan Efisiensi Total
-
Perintah Pusat Pangkas Dana Transfer, Pramono Pastikan Program Masyarakat Ini Aman
-
Dana Bagi Hasil Jakarta dari Pemerintah Pusat Dipangkas Rp15 Triliun, Pramono Siapkan Skema Ini
-
Skandal APBD DKI: Server Rp1,7 Miliar, Proyektor Museum Lebih Mahal dari Mobil?
-
APBD DKI Jakarta 2025 Naik Rp 500 Miliar, Total Jadi Rp 91,86 Triliun
Terpopuler
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
-
Menkeu Purbaya 'Semprot' Bobby Nasution Cs Usai Protes TKD Dipotong: Perbaiki Dulu Kinerja Belanja!
-
Para Gubernur Tolak Mentah-mentah Rencana Pemotongan TKD Menkeu Purbaya
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
Terkini
-
Teror Bom Guncang 2 Sekolah Internasional di Tangerang, Polisi Buru Pengirim Pesan!
-
Ekosida! Spanduk Protes Warnai Aksi Tolak PSN Papua di Jakarta, Ancam Demo Lebih Besar di Istana
-
Beda Reaksi Warga Sambut Menteri Purbaya Yudhi VS Bahlil Lahadalia di HUT TNI Ke-80
-
Sekolah Elite Mentari Bintaro Diancam Bom, 6 Mobil Gegana Langsung Aktif
-
Minta Delpedro Cs Dibebaskan! Cholil ERK hingga Eka Annash The Brandals Siap Jadi Penjamin
-
Eks Dirut Taspen Divonis 10 Tahun Penjara, KPK Kejar Pelaku Lain di Kasus Korupsi Uang Pensiun PNS
-
Polisi Klaim Tangkap Bjorka, Pakar Siber: Kayaknya Anak Punk Deh
-
HUT ke-80 TNI Mau Dievaluasi Imbas Renggut 2 Nyawa Prajurit, Bakal Ada Investigasi?
-
Reformasi Hukum Era Prabowo: Muncul Usulan Sistem 2 Lapis Agar Polri-Kejaksaan Saling Jaga, Apa Itu?
-
Jabatan Mentereng Halim Kalla: Adik Jusuf Kalla Jadi Tersangka Korupsi PLTU