Capim KPK Diuji Pembuatan Makalah
Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera(PKS), Nazir Zamil mengatakan bahwa dari tujuh orang calon pimpinan Komisi Pembernatasan Korupsi yang sudah menjalani proses fit and proper test masih ada capim yang bergaya politisi. Dia mengatakan ,bahwa cara penyampaian yang masih sekadar retorika belaka menjadi sebuah bukti bahwa sebenarnya masih ada capim yang tidak serius menjadi Pimpinan KPK.
"Dari tujuh krang ysng sudah memang masih ada yang hanya sekedar beretorika seperti politisi, cara penyampaian visi misi dan sebagainya tidak mennggambarkan capim tersebut pantas menjadi pimpinan," kata Nazir sebelum mengikuti proses fir and proper rest di Gedung DPR Senayan, Jakarta, Rabu(16/12/2015).
Selain bergaya politisi, dia juga menambahkan bahwa sebenarnya masih ada jufa calon yang belum memahami bagaimana teknik lenegakan hukum di KPK. Karena itu, dengan melihat hal-hal tersebut, pihaknya dari Fraksi akan menjadikannya sebagai dadar untuk menilai apakah disetujui menjadi Pimpinan KPK atau tidak.
"Sebenanrnya, masih ada capim yang kurang memamahmi bagaimana teknik penegakan hukum di KPK. Bagaimana bisa jadi pimpinan kalau hal teknik saja belum dipahami," kata Nazir.
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa saat ini dirinya sudah mengantongi sejumlah nama untuk menduduki kursi pimpinan di KPK. Namun, dirinya enggan membeberkan siapa saja nama yang pantas untuk menjadi orang nomor satu di KPK.
"Ada dong, tapi namanya tidak bisa kita sebutkan. Tapi karena masih tujuh, sampai saat ini belum ada lima orang, kita tunggu yang lain saja," tutup Nazir.
Seperti dimetahui, KPK akan menjadwalkan proses fit and proper test bagi tiga capim KPK yang belum menjalani test. Karena hari ini, Komisi III menjadwalkan kepada tiga orang, yakni, Agus Rahardjo, Busryo Muqoddas, dan Laode Muhamad Syarif.
Komentar
Berita Terkait
-
KPK Geledah Rumah Plt Gubernur Riau, Uang Tunai dan Dolar Disita
-
Kasus DJKA: KPK Tahan PPK BTP Medan Muhammad Chusnul, Diduga Terima Duit Rp12 Miliar
-
Bidang Tata Kelola Pemerintahan, Kota Tangerang Raih Penghargaan KPK
-
Demo Korupsi Pertambangan, Mahasiswa Desak KPK Periksa Komisaris PT LAM Lily Salim
-
Minta Bupati Sudewo Jadi Tersangka, Warga Pati Geruduk KPK
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Dua Bibit Siklon Dekati Indonesia, Cek Daftar Daerah Berpotensi Terdampak
-
Terbongkar! Bisnis Pakaian Bekas Ilegal Rp669 M di Bali Libatkan Warga Korsel, Ada Bakteri Bahaya
-
Mendagri Tegaskan Peran Komite Eksekutif Otsus Papua: Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah
-
Prabowo ke Menteri: Tenang Saja Kalau Dimaki Rakyat, Itu Risiko Pohon Tinggi Kena Angin
-
Bahlil Lapor ke Prabowo Soal Energi Pasca-Bencana: Insyaallah Aman Bapak
-
Manuver Kapolri, Aturan Jabatan Sipil Polisi akan Dimasukkan ke Revisi UU Polri
-
KPK Geledah Rumah Plt Gubernur Riau, Uang Tunai dan Dolar Disita
-
Bersama Kemendes, BNPT Sebut Pencegahan Terorisme Tidak Bisa Dilaksanakan Melalui Aktor Tunggal
-
Bareskrim Bongkar Kasus Impor Ilegal Pakaian Bekas, Total Transaksi Tembus Rp668 Miliar
-
Kasus DJKA: KPK Tahan PPK BTP Medan Muhammad Chusnul, Diduga Terima Duit Rp12 Miliar