Suara.com - Gubernur DKI Jakata tidak terima dengan ucapan Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka Sirait yang menyebut Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) jadi sarang 'predator' anak. Menurut Ahok, RPTRA sudah aman.
"Bagaimana jadi sarang RPTRA? Itu ruang terbuka kok. Kalau mau gampang, pasti Anda nggak boleh main di taman dong, nggak boleh main di luar dong. Itu kan taman ramah anak, ramah anak kita lengkapi petugas keamanan, CCTV. Bagaimana predator mau main? Dia juga bingung," kata Ahok di Balai Kartini, Jakarta, Selasa (22/12/2015).
"Justru filosofinya kan supaya semua anak berkumpul dan semua bisa kenal. Kalau kamu ada apa-apa, bisa terbaca kan. Kalau kamu di rumah terus justru nggak tahu kalau ada predator," jelas Ahok.
Mantan Bupati Belitung Timur ini memastikan kalau ruang publik ramah anak yang dibangun pemerintah DKI tidak akan dijadikan sarang predator. Sebab di sana ada petugas dan dilengkapi CCTV.
"Kamu bisa kenali anak tetanggamu dan anak-anak lainnya bagaimana predator sih? Yang predator itu kalau kamu mancing anak masuk ke rumah kamu. Orang lain nggak ngelihat. Justru kalau ada predator bisa dikenalin nih, (misal) dia bukan tetangga kita," tegas Ahok.
Sebelumnya Arist mencontohkan pada kasus yang pernah terjadi di Jakarta Utara, kolong jembatan yang merupakan ruang terbuka hijau dan telah dijadikan RPTRA oleh pemerintah DKI dinilai justru menjadi tempat kupul pelaku kejahatan.
Para predator ini kata Arist jadi tidak perlu repot-repot memancing korban untuk bisa diajak ke salah satu tempat, dan hanya tinggal menunggu untuk mengincar bocah yang bakal dijadikan sasaran.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- 5 HP OPPO RAM 8 GB Terbaik di Kelas Menengah, Harga Mulai Rp2 Jutaan
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
Terkini
-
Rekaman Tengah Malam Viral, Bongkar Aktivitas Truk Kayu di Jalan Lintas Medan-Banda Aceh
-
'Beda Luar Biasa', Kuasa Hukum Roy Suryo Bongkar Detail Foto Jokowi di Ijazah SMA Vs Sarjana
-
Kadinsos Samosir Jadi Tersangka Korupsi Bantuan Korban Banjir Bandang, Rugikan Negara Rp 516 Juta!
-
Bakal Demo Dua Hari Berturut-turut di Istana, Buruh Sorot Kebijakan Pramono dan KDM soal UMP 2026
-
Arus Balik Natal 2025: Volume Kendaraan Melonjak, Contraflow Tol Jakarta-Cikampek Mulai Diterapkan!
-
18 Ribu Jiwa Terdampak Banjir Banjar, 14 Kecamatan Terendam di Penghujung Tahun
-
UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,7 Juta Diprotes, Rano Karno: Kalau Buruh Mau Demo, Itu Hak Mereka
-
Eks Pimpinan KPK 'Semprot' Keputusan SP3 Kasus Korupsi Tambang Rp2,7 Triliun: Sangat Aneh!
-
Percepat Penanganan Darurat Pascabencana, Hari Ini Bina Marga akan Tinjau Beutong Ateuh Banggalang
-
Ikuti Instruksi Kapolri, Pemkot Jogja Resmi Larang Pesta Kembang Api saat Pergantian Tahun