Suara.com - Sebanyak 2.000 ulama yang mengikuti wisuda pendidikan kader ulama (PKU) Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menyatakan diri siap mendukung pemerintah daerah dalam penanggulangan radikalisme dan aksi terorisme yang mengancam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Para ulama mendukung pemerintah untuk penanggulangan radikalisme dan terorisme di dalam wadah NKRI," kata Ketua MUI Kabupaten Bogor, KH Mukri Aji, dalam acara Wisuda Pendidikan Kader Ulama (PKU) di Cibinong, Senin (28/12/2015).
Ia mengatakan, dalam pelantikan pengurus MUI se-Kabupaten Bogor, para ulama telah mengeluarkan lima kesepakatan yang diserahkan kepada Bupati Bogor, Nurhayanti. Dukungan terhadap penanggulangan radikalisme menjadi poin pertama kesepakatan yang telah dihasilkan.
"Poin berikutnya mendesak pemerintah untuk memanfaatkan tanah dan aset daerah untuk kesejahteraan umat dan bangsa serta menggerakkan ekonomi syariah di Bumi Tegar Beriman," katanya.
Kesepakatan ketiga, lanjut dia, para ulama menolak dengan keras prostitusi "online" yang mempertontonkan pornografi maupun porno aksi di wilayah Kabupaten Bogor dengan mendesak pemerintah untuk memberantasnya.
"Jalankan lagi program nobat (nongol babat) yang sudah pernah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Bogor dalam memberantas praktik asusila ini," katanya.
Pada kesepakatan keempat, ulama mendesak pemerintah untuk memfasilitasi dan mengalokasikan dana hibah secara khusus kepada lembaga pendidikan agama dan keagamaan seperti organisasi Islam, taman pendidikan Alquran, majelis ta'lim, madrasah diniyah, dan pondok pesantren.
"Poin kelima, ulama menyatakan siap mengawali pemerintahan yang bersih dan berwibawa untuk mewujudkan masyarakat Kabupaten Bogor sebagai kabupaten termaju di Indonesia," kata Mukri.
Bupati Bogor, Nuhayanti, mengatakan, hasil kesepakatan yang dihasilkan para ulama akan memperkuat sektor di pemerintah daerah guna mendukung Bogor menjadi kabupaten termaju di Indonesia.
"Kabupaten Bogor memang membutuhkan masukan yang positif dari seluruh elemen termasuk para kader ulama, yang merupakan suara dari masyarakat," katanya.
Menurut Nurhayanti, suara ulama merupakan suara masyarakat Kabupaten Bogor, pemerintah daerah berupaya untuk menjalankan apa yang telah disepakati oleh para ulama yang tertuang dalam lima kesepakatan tersebut.
Ia mengatakan, pemerintah daerah telah menjalankan program yang diinginkan para ulama seperti memenuhi pembangunan masjid raya di setiap kecamatan, terus melakukan program Nobat yang dilakukan oleh OPD terkait.
"Selain itu pemerintah juga akan terus meningkatkan kesejahteraan sosial," katanya.
Kepada kader ulama yang diwisuda, Nurhayanti berpesan agar dapat berdakwah dan menyampaikan ajaran Islam dengan baik, benar dan tepat sasaran serta mampu memberikan saran yang baik kepada masyarakat dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi.
"Tanamkan nilai-nila agama pada masyarakat, yang terpenting bagi program pendidikan kader ulama adalah dapat menyebarkan kebaikan, kebenaran dan kemaslahatan yang membawa pada tegaknya nilai kesalehan sosial di tengah masyarakat," katanya. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Paspor Dicabut, Riza Chalid dan Jurist Tan Kini Berstatus Tanpa Negara, Bisa Lolos dari Jerat Hukum?
-
Kronologi Gugurnya Prajurit Elite Marinir Praka Zaenal, Parasut Mengembang Namun Takdir Berkata Lain
-
Tragedi Jelang HUT TNI, Prajurit Intai Amfibi Praka Zaenal Gugur Dalam Insiden Terjun Payung
-
Prabowo Perbarui Aturan Seleksi Pemimpin TNI, Utamakan Kompetensi Ketimbang Senioritas
-
Update Tragedi Ponpes Al Khoziny: 23 Jasad Ditemukan dalam 24 Jam, Total Korban Tewas Jadi 39 Orang
-
Bangunan Ponpes Al Khoziny Ambruk, Prabowo Minta Cek Semua Infrastruktur Pesantren!
-
HUT ke-80 TNI di Monas, Ketua DPD RI : TNI Makin Profesional dan Dekat dengan Rakyat
-
Luhut dan Bahlil Apresiasi Pertemuan PrabowoJokowi, Tanda Kedewasaan Politik
-
Dari Salat di Reruntuhan hingga Amputasi: Cerita Mengharukan Korban Selamat Ponpes Al Khoziny
-
Atasi Masalah Sampah Ibu Kota, DPRD Dorong Pemprov DKI dan PIK Jalin Kolaborasi