Ketua MKD Surahman Hidayat di gedung DPR kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/12). [Kurniawan Mas'ud]
Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan Surahman Hidayat berharap DPR lebih baik di tahun 2016.
"2015 ini, khususnya di akhir Desember sangat ramai, terlalu hiruk-pikuk. Hiruk-pikuknya bukan hal yang menggembirakan, tapi kurang menggembirakan," kata Surahman di DPR, Rabu (30/12/2015).
Hiruk pikuk yang dimaksud Surahman agaknya merujuk pada kasus pelanggaran etika yang dilakukan Setya Novanto. Novanto akhirnya mundur dari ketua DPR setelah tersandung kasus pencatutan nama Presiden Joko Widodo saat bertemu Presiden Direktur PT. Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin bersama pengusaha Riza Chalid.
Surahman meminta semua anggota DPR introspeksi diri untuk memberikan lebih baik lagi kepada konstituen.
"Ke depan semua harus ngaca, ada apa? Di wajahnya ada apa. Kalau ada yang kurang bagus ya harus diperbaiki. Jadikanlah tahun baru ini dengan wajah baru, semangat baru, komitmen baru, integritas yang utuh. Yang lalu kan integritasnya agak belepotan sedikit, tekankan 2016 integritasnya tidak terbelah," katanya.
Surahman mengingatkan fungsi DPR bukan biang kegaduhan.
"Kembali kepada pribadi masing-masing. Kita berada di sini (DPR) mau bikin kegaduhan atau membuat suatu prestasi sesuai dengan tupoksinya. Kegaduhan masa lalu tak bisa di cut off karena masih ada sisa-sisa, biarlah. Tapi saatnya membenahinya," kata anggota Fraksi PKS.
Dia juga mengingatkan fungsi MKD. MKD, katanya, seharusnya mengedepankan pencegahan kasus pelanggaran etika. Apalagi, sejak awal anggota DPR sudah berkomitmen untuk menjaga etika.
"Kita mohon kepada fraksi membantu kinerja MKD. Lalu juga setelah itu kita (komunikasi) dengan komisi dan alat kelengkapan dewan lainnya. Kita ingin menjadikan ini komitmen kita bersama," kata dia.
"2015 ini, khususnya di akhir Desember sangat ramai, terlalu hiruk-pikuk. Hiruk-pikuknya bukan hal yang menggembirakan, tapi kurang menggembirakan," kata Surahman di DPR, Rabu (30/12/2015).
Hiruk pikuk yang dimaksud Surahman agaknya merujuk pada kasus pelanggaran etika yang dilakukan Setya Novanto. Novanto akhirnya mundur dari ketua DPR setelah tersandung kasus pencatutan nama Presiden Joko Widodo saat bertemu Presiden Direktur PT. Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin bersama pengusaha Riza Chalid.
Surahman meminta semua anggota DPR introspeksi diri untuk memberikan lebih baik lagi kepada konstituen.
"Ke depan semua harus ngaca, ada apa? Di wajahnya ada apa. Kalau ada yang kurang bagus ya harus diperbaiki. Jadikanlah tahun baru ini dengan wajah baru, semangat baru, komitmen baru, integritas yang utuh. Yang lalu kan integritasnya agak belepotan sedikit, tekankan 2016 integritasnya tidak terbelah," katanya.
Surahman mengingatkan fungsi DPR bukan biang kegaduhan.
"Kembali kepada pribadi masing-masing. Kita berada di sini (DPR) mau bikin kegaduhan atau membuat suatu prestasi sesuai dengan tupoksinya. Kegaduhan masa lalu tak bisa di cut off karena masih ada sisa-sisa, biarlah. Tapi saatnya membenahinya," kata anggota Fraksi PKS.
Dia juga mengingatkan fungsi MKD. MKD, katanya, seharusnya mengedepankan pencegahan kasus pelanggaran etika. Apalagi, sejak awal anggota DPR sudah berkomitmen untuk menjaga etika.
"Kita mohon kepada fraksi membantu kinerja MKD. Lalu juga setelah itu kita (komunikasi) dengan komisi dan alat kelengkapan dewan lainnya. Kita ingin menjadikan ini komitmen kita bersama," kata dia.
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Wamenkomdigi: Pemerintah Harus Hadir untuk Memastikan AI Jadi Teknologi yang Bertanggung Jawab
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka KPK! Kemendagri Siapkan Pengganti Sementara
-
Pramono Anung Rombak Birokrasi DKI: 1.842 Pejabat Baru, Janji Pelayanan Publik Lebih Baik
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka, PKB Proses Status Kader Abdul Wahid Secara Internal
-
Raperda KTR DKI Disahkan! Ini Titik-Titik yang Dilarang untuk Merokok dan Jual Rokok
-
BNN Gerebek Kampung Bahari, 18 Orang Ditangkap di Tengah Perlawanan Sengit Jaringan Narkoba
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta