Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tanjung [Antara]
Ketua Dewan Pertimbangan Golkar Akbar Tandjung mengusulkan dilakukan Munas untuk mengantisipasi kelowongan kepengurusan. Kepengurusan Golkar akan habis masa kerjanya, pada akhir 2015, sementara dua kubu Golkar masih bertikai dan belum mendapat pengakuan yang sah.
Menurut Wakil Ketua Umum Golkar Munas Bali Azis Syamsudin, usulan Akbar tersebut akan dibawa ke DPP Golkar. Namun, dia bersikukuh bila Golkar kubunya, yang dipimpin oleh Aburizal Bakrie, merupakan yang sah sesuai dengan putusan Mahkamah Agung (MA).
"Permintaan itu kita hargai, itu bisa jadi pembahasan di DPP," kata Azis di DPR, Jakarta, Rabu (30/12/2015).
"Permintaan itu kita hargai, itu bisa jadi pembahasan di DPP," kata Azis di DPR, Jakarta, Rabu (30/12/2015).
Dia beranggapan, sejak putusan MA itu keluar, artinya Menteri Hukum dan HAM harus mengeluarkan pengakuan terhadap Golkar yang sah, yang menurut Azis adalah Golkar Munas Bali.
Azis menganggap, Yasona tidak melaksanakan tugasnya dengan tidak mengeluarkan surat pengesahan itu. Ketua Komisi III ini pun menyarankan supaya Yasona mundur, seperti Dirjen Perhubungan Darat yang tidak mampu menjalankan tugasnya mengatasi kemacetan.
"Sejak putusan itu diketok, saat itulah Yasona memutuskan. Kalau tidak bisa melaksanakan substansi hukum, ya sebaiknya dia mundur seperti Dirjen Pajak dan Dirjen Perhubungan Darat," ujarnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, perpecahan Golkar mulai terjadi pasca Pileg dan Pilpres 2014 berlangsung. Saat itu, Golkar gagal mengusung calon dan akhirnya mendukung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang kalah oleh pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Dengan kekalahan itu, untuk pertama kalinya dalam sejarah, Golkar mengambil sikap berada di luar pemerintahan. Hal tersebut dianggap oleh beberapa tokoh Golkar menabrak doktrin partai yang harus selalu berada di pemerintahan demi menjalankan visi dan misi partai.
Sejumlah tokoh Golkar yang tak setuju menjadi oposisi bergabung dalam barisan yang dipimpin Agung Laksono. Sementara tokoh Golkar yang pro oposisi dan bergabung dengan Koalisi Merah Putih (KMP) dipimpin Aburizal Bakrie.
Golkar pun terbelah setelah kubu Aburizal Bakrie menyelenggarakan Munas IX di Bali pada 30 November-4 Desember 2014 dan menetapkan Aburizal Bakrie sebagai ketua umum serta Idrus Marham sebagai sekretaris jenderal.
Sementara itu, kubu Agung Laksono menggelar Munas IX pada 6-8 Desember 2014 di Jakarta dan menetapkan Agung Laksono sebagai ketua umum serta Zainuddin Amali sebagai sekretaris jenderal.
Dengan kekalahan itu, untuk pertama kalinya dalam sejarah, Golkar mengambil sikap berada di luar pemerintahan. Hal tersebut dianggap oleh beberapa tokoh Golkar menabrak doktrin partai yang harus selalu berada di pemerintahan demi menjalankan visi dan misi partai.
Sejumlah tokoh Golkar yang tak setuju menjadi oposisi bergabung dalam barisan yang dipimpin Agung Laksono. Sementara tokoh Golkar yang pro oposisi dan bergabung dengan Koalisi Merah Putih (KMP) dipimpin Aburizal Bakrie.
Golkar pun terbelah setelah kubu Aburizal Bakrie menyelenggarakan Munas IX di Bali pada 30 November-4 Desember 2014 dan menetapkan Aburizal Bakrie sebagai ketua umum serta Idrus Marham sebagai sekretaris jenderal.
Sementara itu, kubu Agung Laksono menggelar Munas IX pada 6-8 Desember 2014 di Jakarta dan menetapkan Agung Laksono sebagai ketua umum serta Zainuddin Amali sebagai sekretaris jenderal.
Komentar
Berita Terkait
-
Golkar Copot Musa Rajeckshah dari Ketua DPD Sumut, Sekjen Bongkar Alasannya
-
Perjalanan Karier Aura Kasih, Nyaris Nyaleg atas Rekomendasi Ridwan Kamil?
-
Akhir Pekan Ini Golkar Bakal Gelar Rapimnas, Bahas Apa?
-
Marak Kepala Daerah Kena OTT, Golkar Serukan Evaluasi Total Sistem Seleksi Pemimpin
-
Pilkada Kembali ke DPRD: Solusi Hemat Anggaran atau Kemunduran Demokrasi?
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Diplomasi Tanpa Sekat 2025: Bagaimana Dasco Jadi 'Jembatan' Megawati hingga Abu Bakar Baasyir
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon