Suara.com - Ketua Dewan Kehormatan Partai PAN Amien Rais menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak perlu melakukan reshuffle. Menurutnya yang perlu dilakukan Jokowi penguatan kepemimpinan. Apalagi untuk menyambut Masyarakat Ekonom Asean (MEA) 2016.
"Kalau reshuffle sering terjadi, sementara kita tidak punya strong leadership yang kuat. Itu nanti hanya seperti angin lewat saja. Tidak sungguh-sungguh membawa perubahan," kata Amien di Gedung DPR, Selasa (5/1/2015).
Dia menambahkan, Jokowi seharusnya membuka diri untuk menerima masukan untuk menghadapi MEA. Jokowi jangan ketergantungan informasi dari salah satu menterinya.
"Pak Jokowi masih hampir 4 tahun akan menjadi konten negeri ini. Saya Harapkan membuka diri, jangan sampai ada seorang menteri yang terlalu kuat. Sehingga dia, sang menteri itu yang yang lupa namanya, ya pertahanan, ya keamanan, ya politik, ya ekonomi, seperti ini, tanda bahwa Jokowi tidak strong leadership," katanya.
"Akhiri, kembali ke teori yang klasik, pimpinan nasional itu adalah Presiden dan Wakil Presiden," tambah Mantan Ketua MPR itu.
Amien menilai, MEA merupakan tantangan yang berat untuk Indonesia. Karena nantinya setiap orang bisa masuk ke Indonesia dan melakukan investasi tanpa batas. Amien bahkan menyindir, bila pekerja Indonesia tidak siap, akan kalah dengan pekerja asing.
Selain itu, kehidupan bermoral juga akan menjadi longgar. Permasalahan inilah yang menurut Amien harus diwaspadai ketimbang reshuffle tadi.
"Saya minta ini, Jokowi dan pimpinan yang lain supaya meningkatkan kewaspadaan. Karena kita mungkin kalah modal, skil, etos kerja, segala macam dan ini benar-benar berat," kata dia.
"Bukan saya pesimis, tapi lebih bagus kita waspada," kata dia.
Untuk menghadapi MEA ini, Presiden Jokowi juga disarankan Amien untuk menggandeng seluruh elemen masyarakat supaya mencari solusi terbaik. Masuknya PAN ke kabinet, sambung Amien, bukan solusi terbaik untuk menghadapi MEA.
"Kalau hanya reshuffel itu tambal sulam, itu cuma mungkin bongkar Pasang, tidak menyebuhkan," tambah tokoh Reformasi ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Purbaya Gregetan Soal Belanja Pemda, Ekonomi 2025 Bisa Rontok
-
Terjerat PKPU dan Terancam Bangkrut, Indofarma PHK Hampir Seluruh Karyawan, Sisa 3 Orang Saja!
-
Penculik Bilqis Sudah Jual 9 Bayi Lewat Media Sosial
-
Bank BJB Batalkan Pengangkatan Mardigu Wowiek dan Helmy Yahya Jadi Komisaris, Ada Apa?
-
Pemain Keturunan Jerman-Surabaya Kasih Isyarat Soal Peluang Bela Timnas Indonesia
Terkini
-
KPK Soal Kasus Whoosh: Ada yang Jual Tanah Negara ke Negara
-
Komnas Perempuan Usulkan Empat Tokoh Wanita Jadi Pahlawan Nasional
-
Pemprov DKI Bakal Ganti Nama Kampung Ambon dan Bahari, Stigma Negatif Sarang Narkoba Bisa Hilang?
-
Hanya 8 Persen Perempuan Jadi Pahlawan Nasional, Komnas Perempuan Kritik Pemerintah Bias Sejarah
-
Kisah Rahmah El Yunusiyyah: Pahlawan Nasional dan Syaikhah Pertama dari Universitas Al-Azhar
-
Panggil Dasco 'Don Si Kancil', Prabowo Ingatkan Kader: Manusia Mati Meninggalkan Nama
-
Rektor IPB Arif Satria Resmi Jadi Nakhoda Baru BRIN, Babak Baru Riset Nasional Dimulai
-
Dasco Ungkap Ultimatum Prabowo dari Hambalang: Sikat Habis Kader Korup!
-
Polisi Ringkus Dua Pelaku Curanmor yang Tembak Mati Hansip di Cakung
-
KPK Tahan 5 Pengusaha yang Diduga Suap Eks Bupati Situbondo Karna Suswandi, Ini Nama-namanya