Presiden Joko Widodo membuka perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia 2016, Jakarta, Senin (4/1). [suara.com/Oke Atmaja]
Presiden Joko Widodo tidak mengkhawatirkan ancaman keamanan dari luar negeri dengan adanya kebijakan bebas visa untuk masuk Indonesia.
"Kamu lihat Singapura, Malaysia 170 negara lebih (diberikan bebas visa), mereka aman-aman saja. Kenapa kita dulu hanya 15 negara yang diberi bebas visa," kata Jokowi di Bursa Efek Indonesia, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Senin (4/1/2016).
Jokowi menuturkan keamanan merupakan urusan kepolisian dan tidak perlu dikaitkan dengan kedatangan orang asing ke Indonesia.
"Masalah keamanan itu urusannya Polri, jadi jangan dicampur aduk," ujarnya.
Sebelumnya, Jokowi menyatakan sikap optimistis target kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 20 juta dalam kurun waktu setahun dan tiga sampai empat tahun nanti akan tercapai.
"Kita punya 10 destinasi wisata unggulan, masa kita nggak dapat 20 juta, kebangetan menterinya menurut saya kalau tidak bisa mencapai," kata Presiden Jokowi di Waisai, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, Jumat (1/1/2016) lalu.
Menurut Jokowi negara tetangga yang destinasi wisatanya tidak sebanyak Indonesia saja bisa mendatangkan wisman 24 juta hingga 27 juta orang.
"Gampang itu, Raja Ampat dan Labuhan Bajo dengan komodonya sudah terkenal, alamnya khas, hutannya gak banyak, tapi vegetasinya unik, dunia mana ada yang punya komodo. Di sekitarnya juga bisa untuk diving, snorkling," katanya.
"Kamu lihat Singapura, Malaysia 170 negara lebih (diberikan bebas visa), mereka aman-aman saja. Kenapa kita dulu hanya 15 negara yang diberi bebas visa," kata Jokowi di Bursa Efek Indonesia, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Senin (4/1/2016).
Jokowi menuturkan keamanan merupakan urusan kepolisian dan tidak perlu dikaitkan dengan kedatangan orang asing ke Indonesia.
"Masalah keamanan itu urusannya Polri, jadi jangan dicampur aduk," ujarnya.
Sebelumnya, Jokowi menyatakan sikap optimistis target kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 20 juta dalam kurun waktu setahun dan tiga sampai empat tahun nanti akan tercapai.
"Kita punya 10 destinasi wisata unggulan, masa kita nggak dapat 20 juta, kebangetan menterinya menurut saya kalau tidak bisa mencapai," kata Presiden Jokowi di Waisai, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, Jumat (1/1/2016) lalu.
Menurut Jokowi negara tetangga yang destinasi wisatanya tidak sebanyak Indonesia saja bisa mendatangkan wisman 24 juta hingga 27 juta orang.
"Gampang itu, Raja Ampat dan Labuhan Bajo dengan komodonya sudah terkenal, alamnya khas, hutannya gak banyak, tapi vegetasinya unik, dunia mana ada yang punya komodo. Di sekitarnya juga bisa untuk diving, snorkling," katanya.
Tag
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
Terkini
-
Penjelasan Lengkap Menkominfo Soal Video Presiden di Bioskop: Transparansi atau Propaganda?
-
Nasib 16 Calon Hakim Agung Ditentukan Besok, Komisi III DPR Gelar Rapat Pleno
-
Bukan karena Isu Ijazah Palsu, KPU Beberkan Alasan Data Capres Dirahasiakan
-
Masih Sebatas Usulan, Menteri HAM Ternyata Belum Sampaikan ke DPR soal Lapangan Demo
-
Integrasi Data dengan Dukcapil Percepat Proses Layanan BRI
-
Giliran Gen Z Timor Leste Demo! Dipicu Pembelian Toyota Prado untuk Anggota DPR
-
Bursa Calon Menko Polkam: Sjafrie, Hadi, Tito, hingga Dudung, Siapa Pilihan Prabowo Gantikan BG?
-
Pemerintah Punya Target Besar, 8 Paket Kebijakan Ekonomi Jadi 'Jurus' Capai Pertumbuhan 5,2 Persen
-
Koalisi RFP: Draf RUU KUHAP Justru Jadikan Polisi 'Super Power', Harus Dibatalkan
-
Heboh Akun Instagram Tunjukkan Gaya Flexing Pejabat dan Keluarganya, Asal-Usulnya Dipertanyakan