Suara.com - Presiden Joko Widodo meminta kepada Menteri Perhubungan Ignasius Jonan untuk memangkas ongkos logistik di Indonesia yang masih mahal dua hingga tiga kali lipat. Biaya ini lebih mahal dibanding negara-negara di kawasan ASEAN.
Menurut Jokowi, permasalahan ongkos logistik ini sangat mendesak untuk diselesaikan. Mengingat MAsayarakat Ekonomi ASEAN (MEA) mulai diberlakukan tahun ini.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan tidak mudah menurunkan ongkos logistik. Pasalnya harus melalui proses yang panjang. Mahalnya ongkos logistik ini tidak hanya menyangkut pada Kementerian Perhubungan saja. Tetapi juga melibatkan kementerian lainnya.
"Soal ongkos logistik ini kan nggak menyangkut sama Kementerian Perhubungan saja, tetapi ini kaitannya banyak dengan stakeholder. Jadi tidak hanya Kemenhub saja," tegasnya saat ditemui di kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta Pusat, Senin (18/1/2016).
Ia menilai, persoalan ongkos logistik yang mahal ini lebih berhubungan dengan operator yang ada di Indonesia. Pemerintah, kata Jonan hanya sebagai fasilitator.
"Jadi kalau targetnya Kementerian Perhubungan, ya tidak bisa menjadi target sendiri. Gitu lho. Targetnya banyak kok," tegasnya.
Meski demikian, pihaknya akan menjalankan pesan Presiden Joko Widodo tersebut. Ia akan berupaya untuk memangkas perizinan dan mempercepat proses perizinan agar ongkos logistik di Indonesia bisa turun.
“Ya dijalankan dong. Misalnya kemacetan jalan raya harus dikurangi, terus terminal dan pelabuhan harus kompetitif. Ya yang begitu-begitu yang bisa dilakukan,” ungkapnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Terkuak! Kasus Keracunan Siswa di Jakarta Akibat Dapur MBG Tak Jalani SOP BGN
-
Prabowo Blusukan ke Monas, Cek Persiapan HUT ke-80 TNI
-
Gedung Ponpes Al-Khoziny Ambruk Tewaskan 13 Orang, FKBI Desak Investigasi dan Soroti Kelalaian Fatal
-
Prakiraan Cuaca 4 Oktober 2025 di Berbagai Kota Wisata dari Bogor, Bali hingga Yogyakarta
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!