Suara.com - Sekelompok orang bersenjata yang diduga teroris menyerang sebuah universitas di barat laut Pakistan, Rabu (20/1/2016), dan menewaskan setidaknya delapan orang, demikian kata pejabat keamanan setempat. Hingga berita ini ditayangkan, tembakan masih terdengar di lokasi itu.
Deputi Inspektur Jenderal Saeed Wazir mengatakan setidaknya tiga mahasiswa tewas dalam serangan di Universitas Bacha Khan di Cahrsadda, Provinsi Khyber Pakhtunkhwa. Sementara juru bicara badan evakuasi mengatakan bahwa setidaknya delapan jenazah yang telah ditemukan.
Empat pelaku serangan berhasil ditembak mati petugas keamanan dan militer Pakistan telah berhasil mengepung para militan di dalam univeristas tersebut, demikian kata juru bicara angkatan bersenjata Pakistan di akun Twitter resminya.
Sebelumya polisi mengatakan bahwa beberapa pelaku serangan masih berkeliaran bebas di lantai dua dan tiga kampus tersebut.
Menurut polisi kelompok bersenjata itu berhasil menerobos masuk ke dalam areal kampus dengan memanjat tembok dan tak terdeteksi oleh pihak keamanan karena disamarkan oleh kabut musim dingin.
Mereka menyerang membabi buta, menembaki mahasiswa dan mahasiswi serta dosen di ruangan kelas dan asrama. Wazir sendiri mengatakan bahwa 70 persen mahasiswa sudah dievakuasi.
"Semua mahasiswa sudah dievakuasi dari asrama, tetapi para militan masih bersembunyi di dalam kampus dan beberapa mahasiwa serta staf masih terjebak di dalam," kata Wazir yang segera menambahkan bahwa belum diketahui jumlah pelaku serangan dalam insiden itu,
Wakil Rektor Fazal Rahim mengatakan bahwa Universitas Bahca Khan memiliki lebih dari 3000 mahasiswa dan kini sedang menampung 600 tamu yang ikut berpartisipasi dalam festival puisi.
Sementara menurut dosen bahasa Inggris, Shabir Khan, ketika serangan berlangsung sebagian besar mahasiswa dan dosen sedang berada di dalam kelas. (Reuters)
Berita Terkait
-
Serangan Udara Picu Eskalasi Konflik Afghanistan-Pakistan: Puluhan Tewas, Rusia Merespon!
-
Teroris Menyusup Lewat Game Online, BNPT Ungkap 13 Anak Direkrut Jadi Simpatisan Jaringan Radikal
-
Pakistan Berduka: Korban Banjir Melonjak Drastis
-
Fathian Pujakesuma Tagih Sikap Prabowo dan Gibran soal Penyerangan Kampus: Bangun Kalian!
-
Merah Putih yang Ternoda, Saat Kreator Menuntut Keadilan
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Mobil Keluarga Tahan Banting Anti Mogok, Mulai Rp 60 Jutaan
- Makan Bergizi Gratis Berujung Petaka? Ratusan Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan Ayam Basi
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Oktober: Klaim 16 Ribu Gems dan Pemain 110-113
- Jepang Berencana Keluar dari AFC, Timnas Indonesia Bakal Ikuti Jejaknya?
- Muncul Dugaan Kasus Trans7 vs Ponpes Lirboyo untuk Tutupi 4 Kasus Besar Ini
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
-
Kabar Gembira! Pemerintah Guyur BLT Ekstra Rp30 T, 17 Juta Keluarga Baru Kebagian Rezeki Akhir Tahun
Terkini
-
Bikin Pedagang Pasar Tersiksa, APPSI Tolak Raperda KTR DKI Jakarta
-
60 Koperasi Merah Putih Terima Dana Rp6 Miliar, Menkop Ferry Ingatkan Soal Kejujuran
-
Dugaan Ijazah Palsu Arsul Sani, Jika Terbukti Wajib Mundur dari Hakim MK
-
Di Balik Sertifikat Akreditasi: Upaya Klinik dan LAFKESPRI Jaga Mutu Layanan Kesehatan Indonesia
-
Soroti Kesenjangan Energi, Akademisi: Target Listrik 5.700 Desa Harus Wujudkan Keadilan Akses!
-
Hadapi Nyinyiran, Prabowo Beberkan Bukti Keberhasilan MBG: 99,99% Sukses!
-
Dipuji Dunia, Disindir di Negeri Sendiri: Prabowo Bela Program Makan Bergizi Gratis dari Cibiran
-
Perpres Sudah Disiapkan, Pakar Ingatkan Peluang Besar dan Risiko PLTN di Indonesia
-
Ruang Genset di RS Hermina Bekasi Terbakar Akibat Korsleting, Kerugian Ditaksir Rp 1 Miliar!
-
Ditantang Lapor Kasus Korupsi Kereta Whoosh, Mahfud MD Sentil Balik KPK: Agak Aneh Ini