Suara.com - Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti mengatakan ada dua faktor yang membuat gembong teroris Santoso belum tertangkap, yakni faktor geografis serta banyak warga yang menjadi simpatisan.
"Polri terus melakukan pengejaran terhadap Santoso dan kelompoknya," kata Badrodin Haiti pada rapat kerja antara Komisi III DPR RI dan Kapolri, di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Senin (25/1/2016).
Badrodin menjelaskan, kondisi geografis di Sulawesi Tengah sangat luas dan medannya sulit.
Menurut dia, Polri sudah melakukan operasi Camar Maleo I hingga IV guna melakukan pengejaran Santoso dan kelompoknya, tapi Santoso belum tertangkap.
"Dalam operasi Camar Maleo itu Polri sudah mengamankan 20 pelaku teroris kelompok Santoso serta 825 senjata," tegas Badrodin.
Badrodin menegaskan, Polri tidak pernah menyarah dan masih terus melakukan pengejaran terhadap Santoso.
Setelah operasi Camar Maleo, katanya, Polri akan melanjutkan pengajaran melalui operasi Tinombala, mulai 10 Januari lalu.
"Dari operasi Timnola, kita telah mengamankan tiga orang dan satu tewas," ujarnya.
Badrodin menambahkan, saat ini terjadi pergeseran target dari pelaku teror yakni penyerang petugas keamanan.
Ia mencontohkan, aksi peledakan bom di Jalan Thamrin, Jakarta pada Kamis (14/1) yang meledakkan bom di pos polisi, menunjukkan sasarannya menyerang petugas polisi.
Aksi teror bom di Jalan Thamrin Jakarta, ada 35 orang korban, delapan di antaranya meninggal dunia, termasuk pelaku teror.
Menurut Badrodin, pada aksi teror di Jalan Thamrin, Polri sudah mengamankan 19 orang yang diduga terkait dengan teror bom Thamrin, dari beberapa jaringan teroris. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO