Suara.com - Pengamat komunikasi politik dari Universitas Diponegoro Semarang Muhammad Yulianto berpendapat perlu ada figur baru pada Partai Persatuan Pembangunan untuk menyelamatkan internal partai dari perpecahan dan kekisruhan.
"Saatnya memunculkan figur baru untuk menyelamatkan masa depan partai dan salah satu figur yang bisa diterima semua pihak di internal partai serta cocok menjadi Ketua Umum DPP PPP adalah Lukman Hakim Saifuddin," katanya di Semarang, Senin.
Hal tersebut disampaikan Yulianto saat menjadi salah satu pembicara pada acara "Focus Group Discussion" yang diselenggarakan DPW PPP Jawa Tengah dengan tema "PPP, Muktamar atau Bubar".
Menurut dia, perlu digelar muktamar partai yang dihadiri oleh dua pihak yang berseteru jika PPP dapat terus eksis di dunia perpolitikan di Indonesia.
Ia menilai, pihak yang paling berwenang menyelenggarakan muktamar guna mencapai islah di tubuh PPP adalah kepengurusan DPP PPP hasil Muktamar Bandung yang masa jabatannya akan berakhir pada Juni 2016.
"Apa yang dihasilkan dalam muktamar tersebut harus diterima oleh kedua belah pihak yang berseteru dan menjadi dasar hukum keabsahan kepengurusan partai kedepannya," ujarnya.
Ia mengharapkan, Ketua DPP PPP Muhammad Romahurmuziy hasil Muktamar Surabaya tidak mencalonkan diri kembali sebagai pimpinan partai.
"Romi masih muda dan untuk lima tahun kedepan masih memiliki kesempatan untuk maju lagi, sedangkan pada muktamar mendatang, lebih baik kepemimpinan kepengurusan diserahkan kepada kader PPP yang lebih senior," katanya.
Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Semarang Amin Farih mengusulkan segera dilakukan islah antarpengurus PPP.
"Saya berharap para elit di PPP segera melakukan islah dan menurut saya perlu ada regenerasi di tubuh PPP alguna mengakhiri kisruh yang berkepanjangan," ujarnya.
Sementara itu,Masruhan Samsurie selaku Ketua DPW PPP Jawa Tengah versi Romahurmuziy mengaku akan menindaklanjuti hasil FGD terkait dengan usulan digelar muktamar guna mengakhiri kisruh di tubuh PPP.
"Kami akan mengkomunikasikan dengan DPP PPP, baik yang dari kubu Romi maupun Djan Faridz dan kebetulan sesepuh PPP Mbah Maemun Zuber juga menghendaki adanya muktamar untuk menyelesaikan konflik PPP," katanya. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
Terkini
-
Tito Karnavian Tekankan Kreativitas dan Kemandirian Fiskal dalam RKAT Unsri 2026
-
Mendagri Minta Pemda Segera Siapkan Data Masyarakat Terdampak & Lokasi Pembangunan Huntap
-
Teror Bom 10 Sekolah Depok, Pelaku Pilih Target Acak Pakai AI ala ChatGPT
-
Kejari Bogor Bidik Tambang Emas Ilegal, Isu Dugaan 'Beking' Aparat di Gunung Guruh Kian Santer
-
Efek Domino OTT KPK, Kajari HSU dan Bekasi Masuk 'Kotak' Mutasi Raksasa Kejagung
-
Diduga Sarat Potensi Korupsi, KPK-Kejagung Didesak Periksa Bupati Nias Utara, Kasus Apa?
-
Resmi! KY Rekomendasikan 3 Hakim Perkara Tom Lembong Disanksi Nonpalu
-
Ancaman Bencana Susulan Mengintai, Legislator DPR: Jangan Tunggu Korban Jatuh Baru Bergerak
-
Amnesty International Kutuk Keras Represi Aparat ke Relawan Bantuan Aceh: Arogansi Kekuasaan
-
Ketua Banggar DPR Said Abdullah: Merchant Tolak Pembayaran Tunai Bisa Dipidana