Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly di gedung Nusantara I, DPR, Selasa (17/11/2015). [suara.com/Ummi Hadyah Saleh]
Di tengah konflik dualisme internal Partai Persatuan Pembangunan, Mahkamah Partai PPP ingin menyelenggarakan muktamar islah sekitar April 2016 untuk mendamaikan kubu Djan Faridz dan Romahurmuziy.
"Ya kami akan lakukan itu, partai ini harus kembali seperti semula, karena batas akhirnya Juli 2016, maka kita lakukan sebelum itu, April paling lambat," kata Wakil Ketua Mahkamah PPP, Muchtar Aziz usai bertemu Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly di gedung Kemenkumham, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Selasa (19/1/2016).
Usai ketemu Yasonna, Aziz menangkap ada niat baik dari pemerintah untuk menciptakan stabilitas politik.
"Sikap menteri sangat berterima kasih kepada mahkamah partai dan senior yang ingin menyelesaikan ini secara baik," kata Aziz.
Anggota Mahkamah Partai PPP Aisyah Amini menambahkan sudah merancang muktamar islah sejak lama untuk mengembalikan pamor PPP.
"Muktamar islah ini sudah lama dipikirkan, banyak yang mendukung PPP utuh, masyarakat banyak yang inginkan hal itu," kata Aisyah.
"Ya kami akan lakukan itu, partai ini harus kembali seperti semula, karena batas akhirnya Juli 2016, maka kita lakukan sebelum itu, April paling lambat," kata Wakil Ketua Mahkamah PPP, Muchtar Aziz usai bertemu Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly di gedung Kemenkumham, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Selasa (19/1/2016).
Usai ketemu Yasonna, Aziz menangkap ada niat baik dari pemerintah untuk menciptakan stabilitas politik.
"Sikap menteri sangat berterima kasih kepada mahkamah partai dan senior yang ingin menyelesaikan ini secara baik," kata Aziz.
Anggota Mahkamah Partai PPP Aisyah Amini menambahkan sudah merancang muktamar islah sejak lama untuk mengembalikan pamor PPP.
"Muktamar islah ini sudah lama dipikirkan, banyak yang mendukung PPP utuh, masyarakat banyak yang inginkan hal itu," kata Aisyah.
Tag
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
-
Toyota Investasi Bioetanol Rp 2,5 T di Lampung, Bahlil: Semakin Banyak, Semakin Bagus!
-
Gagal Total di Timnas Indonesia, Kluivert Diincar Juara Liga Champions 4 Kali
-
Rupiah Tembus Rp 16.700 tapi Ada Kabar Baik dari Dalam Negeri
Terkini
-
Pramono Izinkan Pembelajaran Tatap Muka di SMAN 72 Jakarta Kembali Dibuka Usai Ledakan
-
Waspada Organisasi Advokat Abal-abal, Ini Daftar 7 yang Resmi dan Diakui di Indonesia
-
Geger Ijazah Jokowi: Mantan Danjen Kopassus Pasang Badan, Minta Prabowo Tak Ikut Zalim
-
Tunda Penerbangan 2 Jam untuk Rapat, Ini Arahan Prabowo soal Serapan Anggaran dan Transfer ke Daerah
-
Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
-
Misteri Mayat Pria Terikat di Tol Jagorawi Terkuak! Siapa Sosok Ujang Adiwijaya?
-
4 Kementerian Bakal Godok Aturan Pembatasan Gim Online Setelah Insiden Mengerikan di SMAN 72 Jakarta
-
Maling Motor Bersenjata Mainan di Taman Sari Bonyok Parah, Ternyata RK Residivis Kakap
-
Ketua DPD RI Pimpin Dukungan World Peace Forum: Indonesia Diklaim sebagai Contoh Harmoni Dunia
-
Segera Punya SLHS! BGN Bakal Tutup Sementara SPPG yang Tak Daftar ke Dinkes