Suara.com - Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Komisaris Besar Eko Daniyanto mengatakan pihaknya tengah mengusut aliran rekening yang dimiliki bandar narkoba Yola (45) atau Mami Yola. Dia ditangkap di Jalan Slamet Riyadi 4 RT 12/04 Kelurahan Kebon Manggis, Matraman, Jakarta, Senin (18/1/2016).
Kata Eko, menurut penelusuran perempuan yang dikenal dengan sapaan mami Yola itu memiliki uang yang mencapai miliaran rupiah dari 3 rekening tabungan yang berbeda.
"Tahun 2014 ada satu rekening di atas Rp2 Miliar, kemudian tahun 2015 ada satu rekening Rp14 Miliar. Satu lagi sekitar Rp200 juta," beber dia kepada wartawan, Rabu (27/1/2016).
Eko mengatakan saat ini pihaknya masih mempelajari perputaran aliran dana dari uang miliran rupiah yang di miliki Mami Yola. Pasalnya, dia menduga jika uang tersebut mengalir ke berbagai pihak.
"Ini sedang didalami kemana putarannya. Perlu waktu merangkai, merakit dan sampai ke atasnya," kata Eko.
Atas temuan tersebut, pihaknya pun berencana menerapkan pasal Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) kepada mami Yola
"Tapi yang jelas kita akan arahkan ke TPPU, mohon sabar," kata dia.
Selain itu, pihaknya juga masih mengejar delapan pelaku yang diduga terlibat dalam kasus narkoba dan pengeroyokan petugas polisi saat melalukan penggerebekan di kawasan Matraman. Eko meminta pelaku yang masih buron tersebut bisa menyerahkan diri.
"Ada yang di Jakarta dan Bandung. Syukur-syukur, kami menghimbau warganya untuk menyerahkan diri, kami jamin keselamatannya. Di antara 8 itu, 3 pelaku utama masih kami kejar," katanya.
Selain itu, Eko juga meminta pihak keluarga untuk berkerja sama dengan pihak kepolisian. Terlebih, Eko mengaku telah memerintahkan anak buahnya untuk mengambil tindakan tegas apabila para pelaku tetap tidak mau menyerahkan diri.
"Kami himbau kepada keluarganya segera menyerahkan diri, jangan dilindungi. Karena kami sudah perintahkan, manakala saat menangkap jiwanya terancam, tembak di tempat," katanya.
Tag
Berita Terkait
-
Begini Modus Baru Edarkan Narkoba Lewat "Charger" Ponsel
-
BNN Tak Ingin Peristiwa Bandar Narkoba Keroyok Polisi Terulang
-
Kapolri Berharap Indonesia Tak Terpengaruh Konflik Timur Tengah
-
Bandar Narkoba Melawan, Kepala BNN: Mereka Juga Ingin Eksis
-
Kesal Pada Petugas Lapas Soal Narkoba, Buwas Akan Temui Menkumham
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Sebut Produksi Jagung Melesat, Titiek Soeharto Ungkap Andil Polri soal Swasembada Pangan
-
Mardiono Ungkap Kericuhan di Muktamar X PPP Akibatkan Korban Luka yang Dilarikan ke Rumah Sakit
-
Muktamar X PPP: Mardiono Akui Konflik Internal Jadi Biang Kegagalan di Pemilu 2024
-
Baru Hari Pertama Muktamar X PPP, Mardiono Sudah Menang Secara Aklamasi
-
Solid! Suara dari Ujung Barat dan Timur Indonesia Kompak Pilih Mardiono di Muktamar X PPP
-
Bukan Kader, tapi Provokator? PPP Curiga Ada Penyusup yang Tunggangi Kericuhan Muktamar X
-
15 Tahun Menanti, Bobby Nasution Jawab Keluhan Warga Bahorok
-
Bobby Nasution Minta Mitigasi Dini Banjir Bandang Bahorok
-
Prabowo Akui Keracunan MBG Masalah Besar, Minta Tak Dipolitisasi
-
Di Panggung Muktamar, Mardiono Minta Maaf dan Akui Gagal Bawa PPP Lolos ke Parlemen