Kapolri Jenderal Badrodin Haiti [suara.com/Erick Tanjung]
Kepolisian Republik Indonesia menggeral rapat pimpinan (Rapim) Tahun 2016 bersama semua jajarannya yang terdiri dari pejabat utama Mabes Polri dan semua Kapolda seluruh Indonesia di auditorium Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (26/1/2016).
Dalam Rapim Polri ini, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti memberikan penekanan dalam penegakkan hukum terkait kasus terorisme dan pemberantasan peredaran narkoba.
"Dalam menegakkan hukum kita masih menghadapi tantangan yang cukup besar. Yaitu ancaman terorisme dan pengedar narkoba," kata Haiti dalam Rapim Polri kepada semua peserta.
Dia menjelaskan, penindakan tindak pidana terorisme dan peredaran narkoba harus ditingkatkan. Baru-baru ini dua kasus besar itu sangat menyita perhatia publik.
"Kita manfaatkan momentum ini untuk bekerja lebih keras lagi dalam berantas narkoba dan teroris," ujar dia.
Ke depan, lanjut Haiti, yang menjadi ancaman gangguan ketertiban masyarakat yang harus diamankan oleh Polri adalah masalah intoleransi. Hal itu harus menjadi perhatian khusus, sebab selama ini kata dia Polri hanya bisa mencegah terjadinya kekerasan namun tidak bisa menyelesaikan sampai ke akar masalahnya.
"Ancaman berikutnya adalah intoleransi. Kita seringkali hanya bisa mencegah terjadi kekerasan saja, tapi akar masalah tidak terselesaikan. Hal ini menjadi tantangan ke depan, mudah-mudahan Indonesia tak terpengaruh dengan konflik-konflik seperti di Timur Tengah," terangnya.
Dia berharap masalah intoleransi yang nantinya bisa menjadi gunung es bisa diselesaikan sampai ke akar permasalahannya oleh semua pihak, termasuk pemuka-pemuka agama.
"Itu persoalan yang cukup pelik. Kita harapkan ini bisa dinetralisir oleh tokoh-tokoh agama," tutup Haiti.
Komentar
Berita Terkait
-
Bersama Kemendes, BNPT Sebut Pencegahan Terorisme Tidak Bisa Dilaksanakan Melalui Aktor Tunggal
-
Orang Tua Wajib Waspada! Kapolri Sebut Paham Ekstrem Kini Susupi Hobi Game Online Anak
-
Cara BNPT Perkuat Perlindungan Khusus Anak Korban Terorisme
-
110 Anak Direkrut Teroris Lewat Medsos dan Game, Densus 88 Ungkap Fakta Baru
-
Siswa Terduga Kasus Bom Rakitan di SMAN 72 Korban Bullying, Begini Kata Pengamat Teroris
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf