Suara.com - Kepolisian Resor Kota Bontang, Kalimantan Timur, mengamankan seorang pegawai negeri sipil yang menyimpan atribut kelompok bersenjata ISIS di dalam kamarnya.
Kapolres Bontang Ajun Komisaris Besar Polisi Hendra Kurniawan dihubungi dari Samarinda, Kamis, mengatakan PNS yang bekerja di sebuah puskesmas di Kota Bontang itu diamankan pada Rabu (27/1) sore sekitar pukul 16.15 Wita di tempat kostnya di Jalan M Effendi, RT 13, Nomor 3, Blok Q kompleks BTN Pupuk Kaltim (PKT), Kelurahan Belimbing, Kecamatan Bontang Barat.
"PNS berinisial MM yang bekerja di Puskesmas Bontang Utara II itu kami amankan berkat laporan masyarakat yang menyebut ada warga yang memasang bendera ISIS di kamarnya. Dari laporan itulah kami kemudian melaporkan ke pimpinan dan berkoordinasi dengan Densus 88 untuk ditindaklanjuti," kata Hendra Kurniawan.
"Dari penggelendahan di kamar MM, kami temukan dua bendera ISIS serta menemukan dua senjata tajam jenis samurai di dalam lemarinya. Dari telepon genggam yang kami sita, juga terdapat foto MM yang berpose dengan latar belakang atribut ISIS," ujarnya.
Namun, lanjut Kapolres, polisi belum bisa memastikan apakah PNS tersebut simpatisan atau bagian dari kelompok radikal tersebut.
"Saat ini, kami masih menunggu tim dari Densus 88 sebab mereka yang lebih tahu terkait database jaringan kelompok ISIS. Jadi, kami belum bisa memastikan apakah MM merupakan simpatisan atau bagian dari kelompok teroris," katanya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, MM mengaku mengoleksi atribut ISIS tersebut hanya karena suka.
"Berdasarkan keterangan sementara, MM mengaku mengoleksi atribut ISIS tersebut karena suka. Jadi, kami belum bisa memastikan apakah dia termasuk dalam jaringan paham radikal tersebut," kata Hendra Kurniawan.
Kapolres menyampaikan terima kasih kepada masyarakat Kota Bontang yang berperan aktif melaporkan hal-hal yang mencurigakan dalam menangkal paham radikal di daerah itu.
"Kami berterima kasih kepada masyarakat di Kota Bontang yang berperan aktif menyampaikan jika ada hal-hal yang mencurigakan, termasuk terkait penangkapan oknum PNS yang menyimpan atribut ISIS tersebut. Hal ini juga tidak terlepas dari imbauan kami kepada masyarakat agar segera melaporkan jika ada sesuatu yang mencurigakan, apalagi jika terkait paham radikal," ujar Hendra Kurniawan. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Roy Suryo Ikut 'Diseret' ke Skandal Pemalsuan Dokumen Pemain Naturalisasi Malaysia
-
Harga Emas Hari Ini: Antam Naik Lagi Jadi Rp 2.338.000, UBS di Pegadaian Cetak Rekor!
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
Terkini
-
Cak Imin Dorong Sekolah Umum Terapkan Pola Pendidikan Sekolah Rakyat: Ini Alasannya!
-
Warga Manggarai Tak Sabar Tunggu Proyek LRT Fase 1B Rampung, Macet Dianggap Sementara
-
Lewat Sirukim, Pramono Sediakan Hunian Layak di Jakarta
-
SAS Institute Minta Program MBG Terus Dijalankan Meski Tuai Kontroversi: Ini Misi Peradaban!
-
Dua Kakek Kembar di Bekasi Lecehkan Difabel, Aksinya Terekam Kamera
-
Jadwal SIM Keliling di 5 Wilayah Jakarta Hari Ini: Lokasi, Syarat dan Biaya
-
Dana Bagi Hasil Jakarta dari Pemerintah Pusat Dipangkas Rp15 Triliun, Pramono Siapkan Skema Ini
-
KemenPPPA Dorong Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis Pasca Kasus Keracunan
-
BGN Enggan Bicara Sanksi untuk Dapur MBG, Malah Sebut Mereka 'Pejuang Tanah Air'
-
Agus Suparmanto Sah Pimpin PPP, Mahkamah Partai Bantah Dualisme Usai Muktamar X Ancol